Road to CNBC Indonesia Awards

Simak! Begini Dampak AI ke Infrastruktur Data Center!

Elga Nurmutia, CNBC Indonesia
30 October 2024 17:50
Sales Director PT Vertiv Technology Indonesia, Mario Leonardo Tjandra dalam Road To CNBC Indonesia Awards 2024, Jakarta, Rabu (30/10/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Sales Director PT Vertiv Technology Indonesia, Mario Leonardo Tjandra dalam Road To CNBC Indonesia Awards 2024, Jakarta, Rabu (30/10/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Vertiv Technology Indonesia membeberkan dampak teknologi berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) terhadap operasional data center.

Sales Director PT Vertiv Technology Indonesia, Mario Leonardo Tjandra mengatakan, AI merupakan perangkat keras yang membutuhkan banyak sekali tenaga listrik. Bila dirinci, awalnya server AI hanya membutuhkan 300 watt, namun saat ini server AI membutuhkan sampai dengan 1,2 kilowatt per server atau mengalami kenaikan hingga 4 kali.

"Dengan demikian akan terjadi perubahan dari data center itu sendiri karena efek dari meningkatnya power yang dibutuhkan. Pada saat sebelumnya ada 5-15 kilowatt peak. Saat ini kita ada di posisi 20-50 kilowatt peak. Dalam waktu dekat kita akan mencapai sampai dengan 80-140 kilowatt peak, dan juga pada masa depan kita mengharapkan dan akan mengantisipasi sampai dengan 500 kilowatt peak," ujar Mario dalam Road to CNBC Awards 2024 Best Technologies, Rabu (30/10/2024).

Mario menjelaskan, peningkatan kebutuhan tenaga untuk menghidupi server AI otomatis akan mengubah cara pengembang dalam mendesain sekaligus melihat kebutuhan data center. Oleh karena itu, terdapat 5 subjek yang perlu diperhatikan.

Pertama, lanjut dia, aspek yang patut diperhatikan adalah berkaitan dengan thermal thermalnya. Pada masa lalu, bangunan data center tidak boleh ada liquid atau cairan di dalamnya. Namun, saat ini penggunaan liquid di dalam data center dibutuhkan agar proses heat removal bisa berlangsung cepat instan dan cepat.

"Lalu berikutnya adalah pada saat kita mendesain power. Pada saat kita mendesain power kita tidak hanya mendesain power hanya untuk beban yang sudah kita ketahui. Kita juga membutuhkan menyediakan power backup untuk sistem cooling itu sendiri. Berikutnya adalah rack dari server itu sendiri yang juga membutuhkan ketahanan terhadap beban yang jauh lebih tinggi dibandingkan sebelumnya," ungkap dia.

Kemudian, pengembang perlu mendesain dan juga men-deploy infrastruktur AI secara berbarengan. Namun, perlu diingat juga bahwa desain antara kluster AI untuk data center yang satu dengan yang lainnya perlu dipisah.

"Untuk lifecycle-nya kita juga perlu untuk memilih perusahaan yang memiliki jaringan service yang mumpuni di tempat di mana kita akan men-deploy AI ini," katanya.

Lantas, di tengah pesatnya perkembangan data center berbasis AI, Vertiv Technology Indonesia meluncurkan Vertiv™️ 360AI yang menyediakan solusi lengkap terkait daya hingga pendinginan dalam revolusi AI.

Mario Leonardo Tjandra menyatakan, pihaknya menyediakan solusi yang dibutuhkan oleh para pelanggan, sehingga dapat mendukung keberlangsungan suatu perusahaan.

"Kami sudah menyediakan pre-design yang mana para pelanggan bisa memilih dan sudah mengetahui perlengkapan apa saja yang dibutuhkan untuk menghadapi kebutuhan AI yang mereka miliki pada saat ini dan juga solusi kami juga disediakan mulai dari saat memulai, masih kecil, sampai dengan pada saat memiliki kebutuhan AI yang kompleks," imbuh dia.

Dia melanjutkan, terdapat dua solusi dari Vertiv. Di antaranya adalah solusi proteksi daya dan juga manajemen thermal, yang mana ini digunakan untuk heat removal dari panas yang dihasilkan dari proses dari server itu sendiri.

"Kami memberikan produk dengan desain yang terbaik, dan juga kami memberikan solusi yang optimum terhadap kebutuhan customer. Kami bandingkan terhadap future development yang diharapkan, dan juga kita membandingkan terhadap budget yang mereka miliki," jelasnya.

Dengan demikian, Vertiv bisa memastikan bahwa produk yang disiapkan adalah produk yang mampu membantu para konsumen untuk menumbuhkan diri mereka sendiri dengan menggunakan aplikasi yang mereka sudah miliki atau data center yang mereka sudah miliki. Inovasi ini pun pada akhirnya ditujukan agar konsumen bisa mendapatkan pertumbuhan yang berkelanjutan dalam bisnisnya.


(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Penetrasi Internet Capai 79%, Gimana Peluang Ekonomi Digital RI?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular