
Ahli Temukan Gunung Everest Tambah Tinggi, Ini Penyebabnya

Jakarta, CNBC Indonesia - Gunung Everest, gunung tertinggi di dunia, mengalami penambahan ketinggian 1 meter menjadi 8.848,86 meter. Hal ini menyusul kesepakatan antara Nepal dan China terkait ketinggian baru usai ekspedisi surveyor bersama ke puncak gunung tersebut.
Sebelumnya, Nepal tidak pernah mengukur ketinggian Gunung Everest. Adapun ukuran yang dijadikan acuan bagi Nepal berasal dari hasil Survey India pada 1954 dengan perkiraan 8.848 meter. Di sisi lain, China menyebut ketinggian Gunung Everest mencapai 8.844,3 meter atau 3,7 meter lebih rendah dari perkiraan Survey India.
Sebagai rumah bagi 7 dari 14 puncak tertinggi di dunia, Nepal pernah mengirimkan tim surveyor pada Mei 2019 untuk mengukur Gunung Everest. Surveyor China kemudian mendaki ke puncak pada musim semi tahun 2020 ketika gunung tersebut ditutup karena pandemi Covid-19.
"Everest merupakan simbol abadi ... persahabatan China dengan Nepal," ujar Menteri Luar Negeri Nepal Pradeep Kumar Gyawali, setelah mengumumkan kesepakatan ketinggian baru Gunung Everest, seperti dikutip dari Reuters, ditulis Minggu (27/10/2024).
Bukan kali ini saja terdapat perbedaan tinggi Gunung Everest. Para pendaki dari negara-negara Barat menggunakan tinggi 8.850 meter untuk gunung tersebut. Angka ini diperoleh dari hasil survey National Geographic Society dan Museum of Science Boston tahun 1999. Mereka menggunakan teknologi berbasis satelit untuk menentukan tinggi Everest.
Menurut para pendaki, kenaikan ketinggian Gunung Everest ada hubungannya dengan peristiwa gempa magnitudo 7,8 pada 2005 yang menewaskan 9.000 orang Nepal.
Garret Madison dari Madison Mountaineering yang berbasis di AS mengaku bersemangat untuk mendaki Gunung Everest dengan ketinggian barunya itu. Dia memperkirakan beberapa rekor baru pendakian Gunung Everest akan terpecahkan seiring perubahan ukuran tinggi gunung tersebut.
(hsy/hsy)
[Gambas:Video CNBC]
