
2,7 Miliar Data Penduduk AS Bocor di Internet, Lengkap Nomor KTP

Jakarta, CNBC Indonesia - Pencurian data pribadi besar-besaran terjadi di Amerika Serikat. Sebanyak 2,7 miliar data pribadi dibocorkan di forum hacker termasuk nama lengkap, nomor jaminan sosial (serupa nomor KTP di Indonesia), dan nama lain.
Data tersebut disebut berasal dari National Public Data, perusahaan yang mengumpulkan dan menjual akses ke data pribadi untuk proses pengecekan identitas. Jasa National Public Data biasanya digunakan oleh detektif swasta hingga penyelidik asuransi.
National Public Data mengumpulkan informasi tersebut dari sumber publik sehingga mereka mampu menggalang profil untuk miliaran individu di Amerika Serikat dan negara lain.
Pada April, hacker yang dikenal dengan nama USDoD mengklaim memiliki 2,9 miliar data yang berisi data pribadi penduduk Amerika Serikat, Inggris, dan Kanada. Ketika itu, USDoD berusaha menjual data yang ia miliki seharga US$ 3,5 juta. USDoD sesumbar bahwa ia memiliki data untuk setiap penduduk di ketiga negara.
USDoD sudah dikenal di dunia pencurian data karena pernah menawarkan data pengguna InfraGard pada Desember 2023 seharga US$ 50.000.
Setelah itu, beberapa individu di forum dark web merilis salinan berisi sebagian dari data tersebut. Setiap bocoran berisi data yang berbeda.
Pada 6 Agustus, hacker bernama Fenice merilis data yang paling lengkap di forum hacker Breached. Fenice menyatakan pembobolan data dilakukan oleh hacker bernama SXUL bukan USDoD.
Data yang dirilis Fenice berisi dua file teks sebesar 277 GB yang mengandung 2,7 miliar catatan, bukan 2,9 miliar catatan yang dibagikan oleh USDoD.
BleepingComputer tidak bisa mendapatkan konfirmasi bahwa kebocoran tersebut berisi data semua penduduk AS. Namun, banyak orang menyatakan data yang bocor termasuk data identitas mereka dan data identitas anggota keluarga mereka, termasuk yang sudah meninggal dunia.
Setiap catatan mengandung informasi nama lengkap, alamat rumah, dan nomor jaminan sosial. Informasi nomor telepon dan alamat email yang tercantum dalam data yang dijajakan oleh USDoD, tidak tercantum dalam data yang dirilis gratis.
(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article 361 Juta Akun Email dan Password Dijual di Telegram