Tiba-Tiba Ucap Masya Allah, Gubernur BI: 'Saat Itu Kita Tidak Tahu'

Rosseno Aji, CNBC Indonesia
02 August 2024 13:45
Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati dan Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo. ( Dok. Bank Indonesia)
Foto: Menteri Keuangan RI, Sri Mulyani Indrawati dan Gubernur Bank Indonesia, Perry Warjiyo. ( Dok. Bank Indonesia)

Jakarta, CNBC Indonesia - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengenang pertama kali meluncurkan Quick Response Code Indonesia Standard (QRIS) pada 17 Agustus 2019. Dia bilang tanpa disadari keberadaan QRIS telah banyak membantu perekonomian Indonesia selama pandemi Covid-19.

Perry mengatakan peluncuran QRIS merupakan bagian dari peta jalan pengembangan sistem pembayaran Indonesia periode 2019-2025. Sistem pembayaran baru itu, diluncurkan hanya 10 bulan sebelum pandemi merebak di Indonesia.

"Masya Allah, 10 bulan sebelum pandemi Covid meledak. Saat itu kita tidak tahu," kata Perry dalam peluncuran Blueprint Sistem Pembayaran 2030, di Jakarta Convention Center, Jumat, (2/8/2024).

Perry menuturkan penerbitan QRIS itu ternyata memberi berkah kepada Indonesia, terutama selama pandemi. Dia mengatakan sebagai salah satu bentuk elektronifikasi transaksi keuangan, QRIS telah mempermudah penyaluran bantuan sosial.

"Itu menyelamatkan Indonesia dari Covid, dengan elektronifikasi kita bisa menyalurkan bantuan sosial sehingga rakyat bisa hidup selama Covid," kata dia.

Perry mengatakan keberadaan QRIS tidak hanya bermanfaat selama pandemi. Sebab, sistem pembayaran ini terbukti handal digunakan masyarakat dalam melakukan transaksi.

Dia mengatakan keberadaan QRIS telah membuat Indonesia menjadi salah satu negara tercepat dalam melakukan digitalisasi keuangan.

"Lima tahun yang luar biasa, BSPI (Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia) telah membuat digitalisasi Indonesia termasuk yang tercepat di dunia," kata dia.

Perry menuturkan QRIS, bukan satu-satunya sistem pembayaran elektronik yang berperan selama pandemi. Dia mengatakan BI Fast Payment dan Standar Nasional Open API Indonesia (SNAP) juga turut berperan.

Menurut Perry, ke depannya BI akan terus mengembangkan sistem transaksi elektronik ini. Dia mengatakan sistem pembayaran tersebut telah dikembangkan untuk bisa digunakan di negara-negara lain selain Indonesia.

"Kita sudah kerja sama dengan Singapura, Malaysia, Thailand dan ke depan dengan Korea Selatan," kata dia.


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BI Larang Merchant Tarik 0,3% Tarif QRIS dari Konsumen

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular