YouTube Lelet, Anggota DPR Rusia Salahkan Google

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
31 July 2024 16:10
FILE - This March 20, 2018 file photo shows the YouTube app on an iPad in Baltimore. YouTube says it will turn off comments on most videos that feature kids. The change comes after advertisers began boycotting the site last week in response to inappropriate comments made on videos of minors. (AP Photo/Patrick Semansky, File)
Foto: Youtube (AP/Patrick Semansky)

Jakarta, CNBC Indonesia - Kecepatan YouTube di Rusia menurun tajam. Anggota DPR setempat menyalahkan Google atas tindakan tersebut.

Ketua Komite Kebijakan Informasi Majelis Rendah, Alexander Khinshtein mengklaim kecepatan unduh YouTube di negaranya menurun hingga 40%. Bahkan akan bertambah mencapai 70% selama satu minggu berikutnya.

Ia juga sempat menjelaskan kecepatan yang lebih rendah itu dilakukan agar perusahaan bisa melanggar hukum Rusia tanpa hukuman. "Khususnya disebabkan tindakan (atau lebih kelambanan) dari Youtube sendiri," ucapnya, dikutip dari Reuters, Rabu (31/7/2024).

Dua alasan masalah ini muncul. Salah satunya adalah karena Google tidak meningkatkan peralatan di Rusia.

Regulator komunikasi Roskomnadzor sempat mengatakan Google belum meningkatkan server Google Global Cache di Rusia. Sementara Khinshstein mengatakan raksasa teknologi tidak berinvestasi pada infrastruktur Rusia dan membiarkan anak perusahaan yang ada di lokal bangkrut sehingga membuatnya tidak membayar layanan pusat data lokal.

Selain itu juga karena menolak membuka blokir channel milik media setempat yang didanai pemerintah. Pemblokiran akses dilakukan pada Maret 2022, karena adanya kebijakan larangan konten menyangkal, meminimalkan atau meremehkan peristiwa kekerasan yang terdokumentasi.

Reuters menuliskan anak perusahaan Google di Rusia telah mengajukan bangkrut pada akhir tahun. Rekening bank perusahaan juga telah disita oleh otoritas Rusia.

Penyitaan membuat operasional kantor di Rusia tidak bisa berlangsung dengan baik. Termasuk untuk memberikan gaji, pemasok, dan vendor yang ada di negara tersebut.

Reuters juga melaporkan Google tidak menanggapi permintaan komentar.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Google Tiba-Tiba Bikin Rusuh India, Ternyata ini Pemicunya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular