Krisis Seks, Warga Jepang Pakai Aplikasi Buatan Pemerintah

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
18 July 2024 14:35
Warga negara Jepang. (AP/Eugene Hoshiko)
Foto: Warga negara Jepang. (AP/Eugene Hoshiko)

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Jepang bersiap meluncurkan aplikasi kencan dalam waktu dekat. Ini dalam upayanya untuk meningkatkan jumlah populasi setelah mengalami tren penurunan selama beberapa waktu terakhir.

Aplikasi kencan itu diluncurkan pada musim panas ini. Dilaporkan aplikasi akan bisa diakses secara berbayar dan operasional dilakukan oleh swasta, dikutip dari Tech Spot, Rabu (17/7/2024).

Namun aplikasi yang dibuat itu akan berbeda seperti aplikasi kencan yang kebanyakan telah ada di masyarakat sebelumnya. Platform akan mengarahkan pengguna menemukan pasangan untuk menikah.

Pendaftarannya juga tak biasa. Tech Spot mencatat ada beberapa proses yang harus dilewati oleh pengguna sebelum bisa mengakses aplikasi. Misalnya, menjawab 15 pertanyaan terkait latar belakang kehidupannya. Termasuk terkait riwayat pekerjaan dan pendidikan pengguna.

Proses pendaftaran juga termasuk wawancara langsung oleh operator aplikasi serta menyerahkan foto identitas. Akan ada pernyataan bagi pengguna terkait mencari pasangan menikah bukan hubungan biasa.

Aplikasi mewajibkan pengguna melampirkan bukti penghasilan. Namun syarat ini ternyata menimbulkan masalah baru.

Gubernur Tokyo, Yurike Koike mengonfirmasi adanya kewajiban melampirkan bukti penghasilan. Menurutnya syarat itu untuk mencocokkan pengguna serta melihat masa depan calon pasangan.

Sebaliknya, pengawas situs ulasan aplikasi kencan Match Up Saki Ito menyoroti soal laki-laki dengan penghasilan rendah. Mereka akan cenderung tak menemukan jodoh karena perempuan lebih menginginkan pasangan punya pendapatan lebih tinggi.


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular