Netflix Makin Mirip Stasiun TV, Nonton Streaming Kini Berubah
Jakarta, CNBC Indonesia - Netflix makin kesulitan menambah pelanggan baru di platform streaming mereka. Demi menjaga pertumbuhan pendapatan, Netflix bakal fokus ke cara "jadul" untuk meraih cuan yaitu lewat iklan.
Data LSEG yang dikutip Reuters menunjukkan bahwa jumlah pelanggan baru Netflix anjlok. Pada periode April-Juni 2024, Netflix hanya mampu menarik 4,82 juta pelanggan baru. Penambahan tersebut adalah yang paling sedikit sejak 2023 dan hanya setengah dari periode Januari-Maret 2024 yang mencapai 9,3 juta pelanggan baru.
Penyusutan jumlah pelanggan baru menggambarkan mulai pudarnya dampak kebijakan larang berbagi password Netflix. Selain itu, Netflix juga terkena dampak pergeseran minat konsumen yang terhisap oleh event olah raga besar, terutama Piala Eropa.
Namun, Netflix masih menikmati pertumbuhan pendapatan dari produk langganan streaming dengan iklan, yang ditawarkan dengan harga lebih murah. Kenaikan pendapatan terutama datang dari pendapatan iklan, bukan dari biaya langganan.
Pada Mei lalu, Netflix menyatakan pelanggan produk streaming dengan iklan mereka mencapai 40 juta pengguna. Sekitar 40% pelanggan Netflix kini rela menonton diselingi iklan demi membayar biaya langganan yang lebih murah.
Netflix juga telah mengumumkan rencana mengembangkan platform teknologi yang bisa digunakan perusahaan untuk membeli iklan dan memonitor kinerja iklan tersebut. Kabarnya, Microsoft dilibatkan untuk mengembangkan platform tersebut.
Dalam hal konten, Netflix juga makin menyerupai stasiun televisi. Perusahaan tersebut makin mengandalkan konten yang sebelumnya ditayangkan di stasiun TV seperti serial NCIS atau Grey's Anatomy. Hanya 2 dari 20 konten yang paling banyak ditonton di Netflix adalah konten buatan sendiri.
Namun, konten orisinil Netflix masih memuncaki daftar konten paling populer. Dua konten terpopuler Netflix adalah Bridgerton dan Baby Reindeer.
(dem/dem)