Yandex Berubah Total Mulai 31 Juli 2024, Jangan Kaget!

Redaksi, CNBC Indonesia
16 July 2024 14:00
Arkady Volozh, CEO of Yandex, attends his company's initial public offering at the Nasdaq MarketSite, Tuesday, May 24, 2011 in New York. Yandex is a Russian internet search company.  (AP Photo/Mark Lennihan)
Foto: CEO Yandex, Arkady Volozh (AP Photo/Mark Lennihan)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan induk Yandex di Belanda, Yandex NV, akan berhenti menggunakan brand Yandex mulai 31 Juli 2024. Namanya akan berganti menjadi Nebius.

Hal tersebut menyusul kesepakatan untuk memisahkan aset perusahaan dari Rusia. Konsorsium investor di Rusia membeli bisnis Yandex dengan harga US$5,4 miliar atau setara Rp 87 triliun.

Kesepakatan ini mengakhiri kepemilikan Yandex NV di Rusia yang kerap disebut 'Google Rusia'. Hal ini kemungkinan akan memperketat kontrol pemerintah Rusia ke bisnis internet di negaranya.

Selain itu, hal ini menandai keluarnya bisnis asing dari Rusia yang terbesar sejak invasi ke Ukraina 2 tahun lalu, dikutip dari Reuters, Selasa (16/7/2024).

Yandex NV mengatakan telah menjual saham minoritas sebesar 28% sebagai bagian dari kesepakatan tersebut.

Yandex NV memperoleh pendapatan senilai US$2,8 miliar atau Rp 45 triliun dari sana.

"Dengan kesepakatan ini, Yandex NV telah benar-benar lepas dari bisnis yang ada di Rusia," kata perwakilan Yandex NV.

Yandex menjadi pembuka industri teknologi di Rusia sejak booming dotcom pada akhir 1990-an. Perusahaan tersebut langsung mendominasi mesin pencari dan iklan digital, ride-hailing, hingga e-commerce dan layanan lainnya.

Empat bisnis Yandex NV di sektor cloud, data labelling, kendaraan tanpa awak, dan teknologi pendidikan, tetap dipertahankan oleh Yandex NV yang berubah nama menjadi Nebius Group.

Yandex Rusia menegaskan Yandex NV akan berhenti menggunakan brand Yandex mulai 31 Juli 2024.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular