Bunga Mekar di Gurun Paling Kering di Muka Bumi

Redaksi, CNBC Indonesia
16 July 2024 14:40
Pemandangan menunjukkan area mekarnya musim dingin yang tidak biasa di gurun Atacama sebelum fenomena musim semi yang dikenal sebagai 'Desierto Florido' (Gurun Mekar), yang mengisi gurun terkering di dunia dengan bunga dan tanaman, dekat Copiapo, wilayah Atacama, Chili, 6 Juli 2024. (REUTERS/Rodrigo Gutierrez)
Foto: Pemandangan menunjukkan area mekarnya musim dingin yang tidak biasa di gurun Atacama sebelum fenomena musim semi yang dikenal sebagai 'Desierto Florido' (Gurun Mekar), yang mengisi gurun terkering di dunia dengan bunga dan tanaman, dekat Copiapo, wilayah Atacama, Chili, 6 Juli 2024. (REUTERS/Rodrigo Gutierrez)

Jakarta, CNBC indonesia - Fenomena aneh terjadi di Gurun Atacama di Cile, Amerika Selatan. Bunga bermekaran di salah satu wilayah paling kering di muka Bumi tersebut.

Reuters melaporkan bahwa beberapa wilayah di Gurun Atacama tiba-tiba diselimuti oleh bunga berwarna putih dan ungu. Kemunculan padang berbunga tersebut terjadi setelah hujan singkat.

Hujan memang sangat jarang terjadi di Atacama. Saking keringnya, peneliti NASA sering menggunakan gurun tersebut sebagai habitat tempat eksperimen pengganti planet lain.

Kombinasi antara sedikit air hujan dan kenaikan temperatur membuat benih yang lama terkubur di gurun dan "tidur panjang", tumbuh dan berkembang.

Pemandangan menunjukkan area mekarnya musim dingin yang tidak biasa di gurun Atacama sebelum fenomena musim semi yang dikenal sebagai 'Desierto Florido' (Gurun Mekar), yang mengisi gurun terkering di dunia dengan bunga dan tanaman, dekat Copiapo, wilayah Atacama, Chili, 6 Juli 2024. (REUTERS/Rodrigo Gutierrez)Pemandangan menunjukkan area mekarnya musim dingin yang tidak biasa di gurun Atacama sebelum fenomena musim semi yang dikenal sebagai 'Desierto Florido' (Gurun Mekar), yang mengisi gurun terkering di dunia dengan bunga dan tanaman, dekat Copiapo, wilayah Atacama, Chili, 6 Juli 2024. (REUTERS/Rodrigo Gutierrez)

Fenomena kemunculan bunga ini terjadi di luar jadwal. Pasalnya, wilayah di selatan Khatulistiwa termasuk Gurun Atacama saat ini sedang melalui musim dingin. Mekar bunga di tengah Gurun Atacama biasanya terjadi dua tahun sekali saat musim semi yang berlangsung singkat menjelang akhir tahun.

Namun, El Nino menyebabkan perubahan cuaca di Cile. Hujan yang terjadi lebih awal membuat benih bunga nolana (yang mampu bertahan di wilayah kering) tumbuh dan mekar lebih awal.

Para ahli di Cile menyatakan bunga yang bermekaran bukan tanda musim semi karena hanya terjadi di beberapa wilayah kecil. Terakhir kali bunga di Gurun Atacama mekar lebih awal adalah pada 2015.

Pemandangan menunjukkan area mekarnya musim dingin yang tidak biasa di gurun Atacama sebelum fenomena musim semi yang dikenal sebagai 'Desierto Florido' (Gurun Mekar), yang mengisi gurun terkering di dunia dengan bunga dan tanaman, dekat Copiapo, wilayah Atacama, Chili, 6 Juli 2024. (REUTERS/Rodrigo Gutierrez)Pemandangan menunjukkan area mekarnya musim dingin yang tidak biasa di gurun Atacama sebelum fenomena musim semi yang dikenal sebagai 'Desierto Florido' (Gurun Mekar), yang mengisi gurun terkering di dunia dengan bunga dan tanaman, dekat Copiapo, wilayah Atacama, Chili, 6 Juli 2024. (REUTERS/Rodrigo Gutierrez)

Namun, El Nino masih menyimpan potensi membawa lebih banyak hujan ke Gurun Atacama. Artinya, ada kemungkinan makin banyak bunga "dipaksa" mekar.

"Saat ini kita hanya bisa menunggu," kata ahli biologi asal Cile, Cesar Pizarro.

Tidak semua wilayah seberuntung gurun di Cile yang menikmati temperatur yang lebih hangat dan lebih banyak hujan. El Nino justru menyebabkan lokasi lain seperti di Eropa dan Amerika Serikat, panas mendidih.

Fenomena El Nino sendiri sebetulnya sudah berakhir pada akhir Juni. Namun, gelombang panas masih dirasakan di beberapa tempat di dunia.


(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tanda Kiamat Makin Dekat, Apa yang Aneh Jadi Biasa Saja

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular