Terkuak Taktik Licik Apple Raup Untung Gede
Jakarta, CNBC Indonesia - Komisi Persaingan India (CCI) membongkar taktik Apple agar bisa meraup keuntungan besar. Yakni dengan menyalahgunakan posisinya dalam pasar aplikasi.
Laporan CCI menyebutkan Apple memaksa pengembang menggunakan sistem pembelian dalam aplikasi miliknya. Reuters melaporkan laporan tersebut tertera pada dokumen setebal 142 hal dan disebut Apple memiliki 'pengaruh yang signifikan'.
CCI mengatakan posisi Apple membuat pengembang aplikasi harus mematuhi ketentuan produsen iPhone. Sebab pengembang membutuhkan ekosistem iOS milik Apple.
"Apple App Store merupakan mitra dagang yang tidak bisa dihindari untuk pengembang aplikasi, akibatnya pengembang aplikasi tidak punya pilihan selain mematuhi ketentuan Apple yang tidak adil. Termasuk wajib menggunakan sistem penagihan dan pembayaran Apple," kata CCI dalam laporan 24 Juni 2024 lalu, dikutip dari Reuters, Senin (15/7/2024).
Kasus ini pertama kali diajukan oleh kelompok nirlaba bernama Together We Fight Society. Mereka mengatakan biaya aplikasi Apple mencapai 30%, telah merugikan persaingan yakni menaikkan biaya untuk pengembang dan pelanggan.
Berikutnya Alliance of Digital India Foundation dan Match juga mengajukan kasus serupa. Semua pengajuan itu disidangkan bersama-sama.
Tim investigasi CCI mengatakan Apple tidak mengizinkan pemroses pembayaran pihak ketiga untuk melakukan layanan pembelian dalam aplikasi. Selain itu, aplikasi dilarang memasukkan link eksternal untuk pengguna bisa melakukan sistem lain.
Apple membantah soal laporan itu. Perusahaan menjelaskan Android lebih dominan dari Apple yang disebut sebagai pemain kecil di India.
Mengutip pengajuan ke CCI, Apple menyebut pangsa pasarnya hanya 0-5% di India. Sementara Google menguasai hampir 100% pengguna di negara tersebut.
Terkait pembayaran, Apple menyebutnya sebagai upaya menjaga keamanan. Selain juga melakukan pengembangan pada toko aplikasi App Store milik perusahaan.
(fab/fab)