
Rahasia Terdalam Indonesia Dibongkar Asing

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia melakukan riset soal sumber daya alam, salah satunya mengajak organisasi nirlaba laut global OceanX.
Menggunakan kapal OceanXplorer, Misi Indonesia 2024 berlangsung sejak 8 Mei hingga 25 Agustus 2024. Saat ini. misi masuk ke tahap ketiga dari 5 tahapan yang akan dikerjakan.
Salah satu tujuan riset bersama ini agar tercapainya penelitian dalam geosains kelautan yakni proses geologi dan geodiversitas di laut.
"Contohnya seperti gunung api bawah laut yang akan menciptakan ekosistem ekstrem di dasar laut, geodiversitas mulai dari yang mikro, makro, hingga molekuler," kata Direktur Pengelolaan Armada Kapal Riset, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Nugroho Dwi Hananto dikutip dari laman resmi BRIN, Jumat (12/7/2024).
Selain itu, juga bertujuan untuk meneliti bidang oseanografi dan sains atmosfer yakni melihat sifat kolom bawah air dan pengaruhnya pada sumber daya alam.
"Kita tahu baru sebagian kecil, kurang dari 18% dari lautan kita yang telah dilakukan pemetaan dengan teliti!" ungkapnya.
Pemetaan ini sangat penting, sebab dia mengatakan agar bisa mengetahui sumber bencana. Misalnya, patahan bawah laut memicu tsunami Aceh dan longsor bawah laut saat gempa megathrust di Mentawai.
Co-CEO dan Chief Science Officer OceanX, Vincent Pieribone menjelaskan penelitian ini dilakukan untuk kebaikan laut Indonesia. Dari hasil temuan itu, diharapkan agar bisa dibuat kebijakan yang sesuai nantinya.
"Hal-hal yang dilakukan adalah mencari sesuatu yang belum pernah ditemukan, terkait perikanan maupun kebencanaan. Kami memiliki teknologi yang dapat memperkirakan seberapa banyak ikan yang ada di laut Indonesia. Sehingga para pembuat kebijakan dapat menentukan seberapa banyak ikan yang dapat diambil dari lautan pada periode tertentu," kata Vincent.
Nugroho memastikan hasil penelitian tidak akan dikirimkan keluar. Semua akan disimpan di dalam negeri dan diolah di Indonesia.
"Tidak ada data yang kita kirimkan keluar, semua hasil data yang kita temukan kita simpan dalam Repositori Ilmiah Nasional (RIN) BRIN. Semua data tersebut kita simpan di Indonesia, juga diolah di Indonesia untuk menghasilkan hasil riset yang bermanfaat buat kita semua," jelas Nugroho.
(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kiamat Keyboard, Manusia Masa Depan Ngetik Cuma Modal Mata