Simak! Begini Dampak Positif "Tol Langit" ke Ekonomi Daerah

Teti Purwanti, CNBC Indonesia
03 July 2024 15:25
BTS Desa Bowombaru Utara, Talaud. (CNBC Indonesia/Kartini Bohang)
Foto: (CNBC Indonesia/Kartini Bohang)

Jakarta, CNBC Indonesia - Program penguatan akses internet ke berbagai daerah atau yang digaungkan dengan istilah "Tol Langit" terus didorong oleh Pemerintah.  

Bahkan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Bakti KOMINFO telah membangun hampir 5.000 Base Transceiver Station (BTS) di 134 kabupaten dan 26 provinsi.

Pembangunan ini dilakukan demi "membebaskan" masyarakat daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) dari keterbatasan informasi serta dengan harapan mendongkrak potensi ekonomi lokal hingga meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Akhir tahun lalu, bahkan Presiden Joko Widodo meresmikan Pengoperasian Sinyal BTS 4G BAKTI dan Akses Internet di Daerah 3T serta pengoperasian Integrasi Satria-1 di Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara. BAKTI yang didirikan pada 2006 berperan besar sebagai konektivitas yang menghubungkan antar wilayah Indonesia yang terdiri dari 17.000 pulau.

Program BAKTI Kominfo sudah membangun 89 BTS di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Pembangunan tersebut menjadi babak baru dalam cara memperkenalkan dan menjual kain tenun asal wilayah tersebut.

Bila dulu orang menjual kain di kampung sentra tenun, pasar mingguan atau Paranggang, atapun di art shop hotel maka kehadiran jaringan internet memungkinkan penjual bisa menjual barangnya dengan bertransaksi online. Pemasaran juga tidak lagi tradisional tetapi juga melalui media sosial seperti Facebook dan Instagram.

Adanya jaringan internet memungkinkan pembuat kain bisa memotong jalur distribusi perdagangan sehingga keuntungan yang didapat lebih besar. Dampak lainnya adalah semakin banyak warga yang masuk ke dalam akses perbankan karena transaksi online tersebut.

Selain bertani, menenun kain adalah mata pencaharian lain yang tak kalah penting bagi masyarakat Sumba khususnya perempuan. Dengan keberadaan jaringan internet, kaum perempuan bisa lebih diperdayakan untuk berproduksi sekaligus berperan besar dalam pelaku ekonomi transaksi online.

Tak hanya di Sumba Timur, pembangunan BTS juga ikut menopang ekonomi di Raja Ampat di Papua. Program BAKTI Kominfo sudah membangun 68 BTS di Kabupaten Raja Ampat, Provinsi Papua Barat Daya.

Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika, Budi Arie Setiadi, menegaskan bahwa kecepatan internet yang mumpuni menjadi kunci dalam mewujudkan transformasi digital di Indonesia. Pemerintah pun tengah mendorong percepatan pembangunan infrastruktur konektivitas, termasuk 5G.

Untuk mengetahui lebih jauh seputar internet sebagai tulang punggung bisnis dan komunikasi di Indonesia, CNBC Indonesia menghadirkan Tech and Telco Forum 2024 dengan tema "Internet for All: A Deep Dive into Indonesia's Digital Backbone"

Forum ini menghadirkan berbagai narasumber di bidang teknologi dan telekomunikasi. Mereka akan mengupas dengan mendalam dan komprehensif masa depan internet di Indonesia, baik itu peluang maupun tantangan.

Jangan lewatkan Tech and Telco Forum 2024 "Internet for All: A Deep Dive into Indonesia's Digital Backbone" secara eksklusif dan live di CNBC Indonesia TV dan streaming di CNBCIndonesia.com.


(dpu/dpu)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Dorong Transformasi Digital, Telkomsel Punya 2 Solusi Layanan Canggih

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular