Mobil Listrik Tak Laku, Penjualan Tesla Bikin Kaget

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
Rabu, 03/07/2024 15:15 WIB
Foto: Tesla (REUTERS/Aly Song)

Jakarta, CNBC Indonesia - Secara mengejutkan Tesla melaporkan penjualan mobil yang lebih tinggi dari perkiraan analis. Raksasa mobil listrik itu mencatatkan pengiriman 443.856 unit pada kuartal 2, lebih banyak dari perkiraan 439 ribu unit.

Angka pengiriman itu naik dari kuartal pertama yakni mencapai 14,8%. Namun tetap mengalami penurunan dari Q2-2023 sebanyak 4,8% dari sebelunnya 466.140 unit, dikutip dari CNBC Internasional, Rabu (3/7/2024).


Tesla mengelompokkan pengiriman mobilnya dalam dua kategori, yakni Model 3 dan Model Y. namun tidak melaporkan jumlah tiap model atau di wilayah tertentu.

Sementara itu dalam laporan Tesla juga mengungkapkan total produksi Q2-2024, yang mencapai 410.831 unit kendaraan.

April lalu, Tesla mengumumkan pengiriman Q1 turun 8,5%. Yakni hanya 386.810 unit dan menjadi penurunan tahunan pertama sejak 2020 lalu.

Tak lama kemudian, tesla juga melaporkan penurunan pendapatan tahunannya. Penurunan 13% itu disebut karena adanya penurunan harga jual rata-rata.

Tesla menambahkan penutupan sementara pabrik karena dugaan pembakaran di Jerman juga membuat penjualan lesu. Selain ada juga penundaan pengiriman karena konflik yang terjadi di Laut Merah.

Penurunan juga disebabkan oleh beberapa faktor lain menurut catatan CNBC Internasional. Dari jajaran kendaraan yang menua, meningkatnya persaingan dari merek lain khususnya di China, dan perilaku 'jenaka' dan 'kata-kata kasar politik' dari bos Tesla Elon Musk.

Perusahaan sebenarnya berusaha menggenjot penjualan dengan menawarkan insentif dan diskon. Khusus insentif, ini diperuntukkan untuk pembeli model 3 dan model Y yang mendapatkan penawaran pinjaan tanpa bunga.

Alasan Mobil Listrik Tak Laku

Sebelumnya, Reuters melaporkan penjualan Tesla merosot kemungkinan karena menghadapi persaingan ketat di China dan lambatnya permintaan yang disebabkan kurangnya model baru yang lebih murah.

Penjualan Tesla sangat lemah di Eropa. Perusahaan mencatatkan penurunan hingga 36% pada bulan Mei karena subsidi yang berkurang dan buruknya permintaan dari operator armada.

Pada bulan Januari, Tesla memperingatkan pertumbuhan sepanjang 2024 akan sangat rendah. Saat itu raksasa mobil listrik menyebutkan alasannya karena penurunan harga yang mulai berkurang.

Reuters menambahkan adanya tren peningkatan peralihan konsumen untuk menggunakan kendaraan hibrida listrik-bensin yang lebih murah. Tesla akhirnya membuat program diskon dan insentif.

Tesla juga terlambat menghadirkan desain baru saat pesaingnya di China meluncurkan mobil dengan harga lebih murah. Musk sempat menjanjikan akan ada model baru yang terjangkau akhir tahun nanti.

Namun tidak ada informasi lebih lanjut soal pengumuman tersebut. Termasuk rincian harga model baru Tesla nantinya.

Tesla belum melakukan perubahan besar pada model yang sudah ada sebelumnya. Penyegaran Model 3 juga tanpa perubahan besar pada desain, sementara itu Model S dan SUV Model tak mengalami perubahan besar selama bertahun-tahun.


(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Adopsi Teknologi Tinggi, Infrastruktur Digital Makin Diperkuat