Ramai Beredar QRIS Palsu, BI Pesan Selalu Cek Ini Setiap Transaksi

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
01 July 2024 15:55
Pembeli membayar belanjaanya dengan menggunakan aplikasi pembayaran digital QRIS (QR Code Indonesian Standard) untuk transaksi dagang di pasar Badung, Denpasar, Bali, Selasa, (30/8/2022). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Foto: Pembeli membayar belanjaanya dengan menggunakan aplikasi pembayaran digital QRIS (QR Code Indonesian Standard) untuk transaksi dagang di pasar Badung, Denpasar, Bali, Selasa, (30/8/2022). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) punya pesan khusus untuk tiap transaksi yang menggunakan QRIS. Pesan tersebut dalam rangka menghindari potensi terkena modus QRIS palsu yang sering terjadi.

Modus penipuan ini dapat menguras rekening lewat aplikasi mobile banking. QRIS palsu akan meniru identitas pedagang, jenis barang bahkan jumlah transaksi yang dilakukan.

Deputi Gubernur Bank Indonesia Filianingsih Hendarta menjelaskan keamanan QRIS dibangun dengan standar nasional. Selain itu keamananya mengacu pada praktik terbaik secara global.

Keamanan QRIS juga jadi tanggung jawab bersama. Mulai dari BI, Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) dan pelaku industri Perusahaan Jasa Penilai (PJP) terus melakukan sosialisasi dan edukasi untuk keamanan tersebut.

"Di BI dan ASPI kita selalu melakukan pengawasan terhadap PJP QRIS dan terhadap perlindungan konsumen. Jadi itu tanggung jawab kita bersama," kata Filianingsih dalam sebuah konferensi pers belum lama ini.

Untuk mencegah modus ini, Fillianingsih memberikan pesan baik bagi pedagang maupun pembeli. Pedagang diminta untuk memastikan gambar QRIS yang sesuai dalam pengawasan.

Selain itu pedagang juga mengawasi pross transaksi dengan QRIS, baik scan gambar maupun dengan mesin EDC. Mereka perlu memeriksa status pembayaran, misalnya memastikan pemberitahuan telah masuk setelah QRIS digunakan.

Pengecekan juga harus dilakukan oleh pembeli saat transaksi menggunakan QRIS. Yakni memiliki nama yang sama dengan merchant yang sedang bertransaksi dengan mereka.

"Namanya benar, jangan misalnya yayasan apa, tetapi namanya toko onderdil. Tidak pas," jelasnya.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article QRIS Palsu Beredar, BI Minta Cek Ini Setiap Transaksi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular