
Bukti Terbaru iPhone Kalah Telak Digusur HP China

Jakarta, CNBC Indonesia - Laporan firma riset Counterpoint menunjukkan penjualan HP di China naik 6,8% dalam periode 20 Mei-16 Juni 2024. Periode tersebut bertepatan dengan festival belanja 618.
Menurut data dari Counterpoint, Huawei memimpin pasar dengan penjualan 42,4% lebih tinggi dibandingkan tahun lalu.
Penjualan Huawei didorong oleh permintaan terhadap produk 5G terbarunya, dan masih akan terus meningkat.
Tak cuma Huawei, penjualan merek lain seperti Xiaomi meningkat hampir 12,6%, demikian dikutip dari Reuters, Kamis (27/6/2024).
Apple yang dalam beberapa kuartal terakhir empot-empotan di pasar China juga turut mencatat kenaikan penjualan 2,7%. Angka itu masih jauh di bawah Huawei.
Dari laporan Counterpoint sebelumnya, Huawei makin moncer berkat tingginya minat pembeli ke seri Mate 60 Pro. Pada kuartal pertama 2024, Huawei mengantongi pertumbuhan profit hingga 564%.
Bahkan, HarmonyOS sudah mengalahkan pangsa pasar iOS di China pada periode Januari-Maret 2024.
Strategi Huawei Kalahkan iPhone di China
Huawei juga makin kencang melancarkan strategi 'membunuh' iPhone buatan Apple di China. Setelah berhasil membantai penjualan iPhone dengan merilis seri Mate 60, kini Huawei mengancam sistem operasi iOS dan Android di China.
Dilaporkan Bloomberg dan dikutip dari Yahoo Finance, Huawei berencana memangkas harga aplikasi berbayar (in-app purchases) pada sistem operasi HarmonyOS miliknya.
Hal ini menunjukkan kepercayaan diri Huawei dalam bersaing dengan sistem operasi iOS milik Apple, bahkan Android milik Google.
Huawei bersiap menetapkan harga komisi di bawah standar 30% yang diberlakukan Apple dan Google untuk pembayaran melalui toko aplikasi mereka.
Pembayaran yang dimaksud untuk aplikasi, game, film, dan langganan musik, menurut beberapa sumber dalam yang familiar dengan rencana tersebut.
Hingga kini, Huawei memang masih menggratiskan biaya aplikasi di HarmonyOS untuk meningkatkan minat para developer dan publisher dalam menggunakan platformnya.
Warga RI Waswas Beli HP
Pelemahan rupiah terhadap dolar memunculkan kekhawatiran atas naiknya harga smartphone. Hal tersebut diungkap oleh hasil riset Reasense, divisi riset dari SEQARA Communications.
Sebanyak 78,6% responden yang ditanya dalam riset mengaku khawatir dengan kemungkinan naiknya harga smartphone saat ini.
"Harga smartphone kemungkinan akan naik dalam beberapa bulan ke depan, seiring dengan kenaikan biaya komponen impor dan logistik," kata Analis Pasar Smartphone & Senior Consultant di SEQARA Communications Aryo Meidianto dalam keterangan resminya.
Lebih lanjut, ia mengatakan smartphone yang sudah rilis kemungkinan tak akan naik harga. Namun, beberapa perangkat yang akan meluncur di masa depan kemungkinan akan mengalami lonjakan harga.
Masyarakat Indonesia agaknya akan wait and see menghadapi potensi kenaikan harga ponsel di Tanah Air.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article iPhone Bakal Mirip HP Android, Ini Rencana Besar Apple
