Astronaut Tak Bisa Pulang karena Roket Boeing Banyak Masalah

Redaksi, CNBC Indonesia
Kamis, 27/06/2024 20:20 WIB
Foto: Roket United Launch Alliance Atlas V dengan pesawat ruang angkasa Boeing CST-100 Starliner diluncurkan dari Fasilitas Integrasi Vertikal ke landasan peluncuran di Space Launch Complex 41 menjelang misi Orbital Flight Test-2 (OFT-2), Rabu, 18 Mei , 2022 di Stasiun Angkatan Luar Angkasa Cape Canaveral di Florida. (AP/Joel Kowsky)

Jakarta, CNBC Indonesia - Astronaut di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) tidak bisa pulang karena roket buatan Boeing bermasalah.

Pada Jumat, NASA mengumumkan bahwa mereka belum punya jadwal pulang untuk astronaut di ISS. Penyebabnya adalah permasalahan kebocoran helium dan roket pendorong kapsul Starliner yang rencananya digunakan untuk menjemput para astronaut.

NASA menyatakan bahwa mereka belum menemukan solusi untuk permasalahan tersebut. Kapsul akan terus diuji coba sampai penyebab kebocoran ditemukan.


Badan antariksa tersebut memastikan persediaan di ISS cukup untuk menunjang aktivitas semua astronaut di ISS, termasuk dua astronaut yang seharusnya sudah dalam perjalanan pulang pada Rabu, 26 Juni 2024.

Starliner adalah kendaraan luar angkasa buatan Boeing yang pertama kali digunakan pada bulan lalu untuk mengantar dua astronaut, Butch Wilmore dan Suni Williams, ke ISS.

Peluncuran pertama Starliner penuh masalah dan sempat berkali-kali ditunda. Setelah berhasil mengangkasa, masalah baru muncul di kapsul Starliner.

Dua pendorong di kapsul Starliner rusak. Selain itu, ada lima kebocoran kecil yang terdeteksi di modul layanan. Meskipun begitu, Starliner masih berhasil berlabuh di ISS.

"Kami menggunakan waktu yang ada dan mengikuti proses manajemen misi standar," kata Steve Stich, manajer Program Kru Komersial NASA. "Kami mengikuti data untuk mengambil keputusan."

Perjalanan kedua astronaut ke ISS dan kembali ke Bumi bertujuan untuk menunjukkan keandalan Starliner sebagai kendaraan di Commercial Crew Program NASA. Jika tervalidasi, Starliner menjadi "kendaraan resmi" kedua selain Crew Dragon buatan SpaceX yang sudah rutin digunakan untuk mengangkut astronaut dan kargo antara Bumi dan ISS.

Percobaan pertama Starliner berlangsung pada Desember 2019. Saat itu, Starliner sukses meluncur ke orbit tetapi gagal mencapai ISS.

Setelah melakukan 61 perbaikan sesuai rekomendasi NASA, Starliner kembali diluncurkan pada 22 Mei 2022. Misi tersebut sukses. Starliner berhasil berlabuh di ISS, kemudian berhasil mendarat di Bumi, 4 hari setelahnya.

Stich mengklaim Starliner dinilai beroperasi dengan baik di orbit meskipun banyak bermasalah.

NASA menyatakan Starliner sebetulnya boleh digunakan untuk perjalanan kembali ke Bumi, selama untuk keadaan darurat.


(dem/dem)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Adopsi Teknologi Tinggi, Infrastruktur Digital Makin Diperkuat