
Ini Kriteria Startup Yang Masih Prospek Saat Modal Ventura Wait & See
Jakarta, CNBC Indonesia- Otoritas Jasa Keuangan mencatat adanya tren penurunan pembiayaan modal ventura sejak awal tahun 2024. Pada April 2024 terjadi penurunan 12,61% (yoy) menjadi Rp16,32 Triliun dari sebelumnya Rp18,68 Triliun.
Managing Director OCBC Ventura, Darryl Ratulangi mengatakan kenaikan suku bunga telah berdampak ke modal ventura yang berinvestasi ke sektor berisiko tinggi sehingga mendorong investor untuk lebih wait & see. Namun di sisi lain, adanya tren pelemahan nilai tukar memberi peluang bagi aliran dana investasi ke modal ventura.
Startup sektor teknologi disebut Darryl Ratulangi cukup terpengaruh terhadap kondisi ini, dimana tingginya suku bunga membuat investor cenderung menahan investasi, namun masih prospek pertumbuhan yang cukup baik .
Sementara Researcher INDEF, Izzudin Al Farras Adha mengatakan faktor suku bunga masih menjadi pertimbangan investor untuk masuk ke startup. Namun peluang startup untuk kembali meraih pendanaan masih terbuka utamanya bagi startup yang memiliki fundamental kuat dan sudah mengarah ke profitabilitas.
Selain itu startup yang terkait teknologi Artificial Intelligence (AI) , healhtech dan startup terkait renewable energy masih memiliki peluang mendapatkan pembiayaan modal ventura.
Seperti apa dampak suku bunga tinggi ke pembiayaan modal ventura? Selengkapnya simak dialog Dina Gurning dengan Managing Director OCBC Ventura, Darryl Ratulangi dan Researcher Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Izzudin Al Farras Adha dalam Profit, CNBC Indonesia (Kamis, 27/06/2024)
-
1.
-
2.
-
3.