Amerika Kalah Telak dari China, Huawei Beberkan Buktinya
Jakarta, CNBC Indonesia - Huawei terang-terangan menyebut teknologi Amerika Serikat (AS) tertinggal jauh dari China. Raksasan ponsel tersebut mengatakan pihaknya mampu mengembangkan inovasi, mulai dari sistem operasi hingga kecerdasan buatan (AI) dalam waktu singkat.
Menurut Huawei, butuh waktu 10 tahun bagi perusahaan untuk untuk menciptakan inovasi teknologi seperti itu. Sementara untuk AS dan Eropa, kemungkinan butuh waktu lebih lama sekitar 30 tahun.
Direktur Consumer Business Group Huawei, Richard Yu, dalam konferensi developer di Dongguan, China, mengumumkan pengguna sistem operasi HarmonyOS kini sudah 900 juta.
HarmonyOS sendiri dikembangkan ketika AS memasukkan Huawei ke daftar hitam dan tak bisa mengakses sistem operasi Android milik Google.
"HarmonyOS telah membuat peningkatan besar. Anda bisa bilang apa yang kami capai dalam 10 tahun akan diraih dalam 30 tahun oleh Eropa dan AS. Hal ini merujuk pada pengembangan teknologi inti dan sistem operasi independen," kata dia, dikutip dari Reuters, Jumat (21/6/2024).
Lebih lanjut, Huawei mengatakan unit AI milik perusahaan yang dinamai Ascend kini menjadi perusahaan paling berkuasa kedua di China setelah Nvidia.
Nvidia merupakan raksasa asal AS yang mendominasi pasar chip AI di seluruh dunia.
Yu mengatakan sistem operasi dan software selama ini didominasi oleh Eropa dan AS. Namun, di era internet of things (IoT), Huawei memiliki peluang besar untuk mengalahkan kedua negara tersebut.
Pada kuartal pertama 2024, HarmonyOS sudah mengalahkan sistem operasi iOS milik Apple di China. HarmonyOS kini menjadi sistem operasi dengan pangsa pasar kedua terbesar setelah Android. Pangsa pasarnya 17% menurut laporan firma riset Counterpoint.
(fab/fab)