Peringatan Kominfo ke Elon Musk: Hapus Konten Porno atau Diblokir
Jakarta, CNBC Indonesia - X, yang dulunya bernama Twitter, memperbolehkan konten pornografi tersebar di platform. Kementerian Kominfo mengungkapkan tengah mempelajari kebijakan baru tersebut.
"Lagi kami pelajari lalu. Dirjen Aptika sedang membahasnya. Kalau memang konten-konten negatif kaya pornografi segala macam ya akan diambil tindakan sesuai peraturan yang berlaku," kata Wakil Menteri Kominfo, Nezar Patria ditemui di kantor Kementerian Kominfo, Jumat (7/6/2024).
Opsi pemblokiran juga tengah dipertimbangkan oleh Kominfo, apakah memblokir platform atau konten ilegalnya saja. Sebab Nezar menjelaskan masih ada konten positif yang berada di lini masa X hingga sekarang.
Kominfo juga berencana menyurati perusahaan milik Elon Musk itu. Termasuk untuk membatasi konten ilegal, termasuk pornografi, tidak masuk dalam lini masa pengguna yang ada di Indonesia.
"Lagi kami timbang nanti kita bersurat ke X begitu mungkin khusus untuk konten-konten yang masuk dalam konten negatif tidak di-posting atau tidak masuk dalam timeline di Indonesia begitu," jelasnya.
Pemblokiran konten dilakukan berdasarkan beberapa hal. Misalnya terkait community guideline dan upaya mengikuti aturan yang berlaku di sebuah negara.
"Kami mengambil tindakan sesuai hukum yang berlaku. Kalau enggak ikut konsensus nasional yang berlaku," tutur Nezar.
Sebelumnya, X mengatur konten dewasa atau not safe for work (NSFW) bisa diunggah. Namun kebijakan itu tidak resmi dan tidak diizinkan maupun dilarang.
Sementara dalam aturan baru, X akhirnya resmi mengizinkan konten dewasa boleh diunggah. Namun dengan beberapa peringatan, termasuk melabelinya secara khusus.
"Kami percaya bahwa pengguna dapat membuat, mendistribusikan, dan mengkonsumsi materi yang berkaitan dengan tema seksual selama materi tersebut diproduksi dan didistribusikan atas dasar suka sama suka. Ekspresi seksual, visual atau tertulis, dapat menjadi bentuk ekspresi artistik yang sah," demikian bunyi kebijakan "konten dewasa" di blog X, dikutip dari TechCrunch
(fab/fab)