Harga iPhone Mahal, Apple Tak Takut Orang Ganti HP Android
Jakarta, CNBC Indonesia - Apple sedang menghadapi tekanan atas gugatan praktik monopoli pasar HP dari Departemen Kehakiman AS (DoJ). Apple dituduh semena-mena menetapkan harga dan bersaing secara tak sehat.
Menanggapi hal ini, Apple berencana meminta hakim untuk membatalkan gugatan tersebut. Dalam surat yang diajukan ke Hakim Distrik Julien X Neals di New Jersey, Apple membantah tuduhan monopoli.
"Perusahaan kami jauh dari praktik monopoli. Apple menghadapi persaingan ketat dari rival kami. Tuduhan yang diberikan ke Apple gagal membuktikan peran kami dalam mengatur harga dan membatasi iklim persaingan sehat di pasar HP," kata Apple, dikutip dari Reuters, Rabu (22/5/2024).
Pemerintah diminta merespons surat dari Apple dalam waktu tujuh hari ke depan.
Sebelumnya, DoJ menuduh Apple menggunakan kekuasaannya untuk mendapat lebih banyak uang dari konsumen, developer, kreator konten, dan pebisnis kecil.
Salah satu contohnya, DoJ mengatakan Apple secara ilegal memonopoli pasar aplikasi HP dengan menerapkan pembatasan-pembatasan akses oleh developer dalam distribusi aplikasi.
Selain itu, DoJ juga menyorot harga iPhone yang tembus US$ 1.599. DoJ mengatakan Apple mengambil keuntungan jauh lebih besar ketimbang pesaingnya.
Apple membantah berbagai tuduhan tersebut. Raksasa Cupertino mengatakan tak pernah memaksa konsumen untuk 'terkunci' pada ekosistem perangkatnya.
"Kalau ada yang tak senang dengan pembatasan dari Apple, mereka bebas berganti ke kompetitor yang tak menerapkan pembatasan serupa," kata Apple.
Jaksa Merrick Garland mengatakan seharusnya masyarakat tak perlu membayar harga lebih tinggi karena ada perusahaan yang melanggar hukum antimonopoli.
"Jika dibiarkan, Apple akan terus memperkuat monopolinya di pasar HP," kata dia pada Maret lalu.
(fab/fab)