Starlink Dikasih Karpet Merah, Perusahaan Internet RI Minta 3 Hal
Jakarta, CNBC Indonesia - Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) minta beberapa hal untuk dilakukan layanan berbasis satelit Starlink di Indonesia, yakni untuk melibatkan Internet Service Provider (ISP) lokal.
"Pertama untuk menjaga ekosistem tetap terjaga dengan baik, yang pertama yang kita dorong adalah kerja sama jual kembali,"
kata Ketua Umum APJII, Muhammad Arif dalam Profit CNBC Indonesia, Selasa (21/5/2024).
Dia menjelaskan harapannya Starlink melakukan kerja sama dengan ISP lokal. Jadi mereka juga bisa menjual produk Starlink.
"Dalam pengertian berharap Starlink bisa melakukan channel-channel kerja sama untuk menjual produk mereka. ISP punya hak untuk menjual produk starlink. Sehingga win-win menurut saya, dua-duanya tetap terakomodir," ungkapnya.
Bukan hanya terkait kerja sama retail, melainkan bisa juga berbentuk business-to-business (B2B). "Untuk mungkin menjual pipanya aja atau seperti apa. b2b bisa dilakukan seperti provider vsat lainnya berlaku hal yang sama," jelasnya.
Arif juga mengingatkan Starlink bisa beraktivitas sama seperti ISP lainnya di Indonesia. Salah satu yang dicontohkan adalah Starlink terhubung dengan Indonesia Internet Exchange (IIX) milik APJII.
Semua hal itu, menurutnya perlu dilakukan oleh Starlink. Dengan begitu dapat menjaga ekosistem bisnis di dalam negeri.
"Starlink bagian dari komunitas, harus melakukan aktivitas seperti ISP lainnya. Misalnya connect ke indonesia exchange, melakukan hal-hal lainnya seperti ISP lainnya di Indonesia. Menjaga ekosistem bisnis yang sudah terjalin sangat lama," kata Arif.
Arif juga menyinggung kehadiran Starlink di Indonesia yang begitu cepat dan spesial. Meskipun memang telah mengikuti semua regulasi untuk bisa beroperasi di Indonesia, seperti mengurus izin hingga keluar izin dari Kementerian Kominfo.
Salah satu yang disinggungnya adalah rencana untuk memfasilitasi ribuan puskesmas di Bali. Menurutnya tidak semua puskesmas berada di wilayah 3T dan masih bisa dilayani oleh ISP lokal.
"Kemarin launching mengunggah komentar saya, karena langsung memfasilitasi 3.400 puskesmas kalau enggak salah di Bali. Kita agak kaget sedikit karena bagaimanapun kalau perlu saya sampaikan, kalau untuk puskesmas saya yakin enggak semua di 3T. Ada di level kecamatan dan Kelurahan. 1.000 ISP punya kapasitas layanan tersebut. Yang agak kita sayangkan, pemerintah enggak ngajak kita ngobrol dulu teman-teman ISP di Indonesia," jelas Arif.
(dem/dem)