NASA Bagikan Wujud Matahari dari Dekat, Ada Penampakan Tak Terduga

Redaksi, CNBC Indonesia
06 May 2024 15:10
Solar Orbiter. (Dok. ESA & NASA/Solar Orbiter/EUI Team)
Foto: Solar Orbiter. (Dok. ESA & NASA/Solar Orbiter/EUI Team)

Jakarta, CNBC Indonesia - Lembaga Antariksa Eropa, Solar Orbiter, mengamati pola kebiasaan di atmosver luar Matahari. Lapisan luar atau korona Matahari merupakan lanskap yang dinamis dengan beberapa tekstur menarik, mulai dari 'lumut' hingga 'hujan'.

Video terbaru yang diluncurkan Solar Orbiter dan NASA menunjukkan penampakan jarak dekat korona Matahari yang sedang aktif.

Sebelumnya, erupsi dahsyat yang merilis banyak partikel ke sistem Tata Surya tertangkap dalam sebuah video. Pada September tahun lalu, Solar orbiter juga mendeteksi erupsi yang lebih kecil, disertai lumut dan hujan pada korona.

Semua detilnya baru dirilis dalam sebuah video singkat, dikuitp dari IFLScience, Senin (6/5/2024).

Lingkaran korona dengan erupsi dan lumut yang bergejolak menciptakan efek lain, yakni hujan korona. Suhu lingkaran ini sangat tinggi, sekitar 1 juta derajat celcius.

Beberapa plasma mendingin dan berkat gravitasi kembali turun dalam gumpalan gelap dengan kepadatan tinggi yang menyebabkan hujan.

Suhunya masih panas, tetapi jauh lebih drendah, sekitar 10.000 derajat celcius.

Solar Orbiter mengambil video korona Matahari dari jarak dekat pada 27 September 2023. Beberapa hari setelahnya, pada 7 Oktober 2023, pengamatan mencapai jarak terdekat dari Matahari, yakni 43 juta km.

Jarak itu kurang dari satu per tiga jarak Bumi ke Matahari. Pada hari yang sama, pengamat Matahari milik NASA, Parker, berada di jarak 7,26 juta km dari Matahari.

Jadi, dua lembaga tersebut bekerja sama untuk melakukan pengamatan dan pengukuran. Bersama, akhirnya NASA dan Solar Orbiter berhasil mendeteksi data penting tentang Matahari dan caranya bekerja.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jreng! Ini Tampang Pesawat Supersonik X-59 Canggih Milik NASA

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular