AstraZeneca Buka Suara Soal Efek Samping Vaksin Covid, Mematikan!

Intan Rakhmayanti, CNBC Indonesia
Jumat, 03/05/2024 16:40 WIB
Foto: Vaksin Covid-19, Astra Zeneca (REUTERS/Dado Ruvic)

Jakarta, CNBC Indonesia - AstraZeneca dalam dokumen pengadilan, untuk pertama kalinya mengakui bahwa vaksin Covid-nya dapat menyebabkan efek samping yang jarang terjadi.

Pengakuan ini dapat menjadi awal tuntutan hukum yang membuat perusahaan membayar denda senilai jutaan pound.

Raksasa farmasi tersebut menerima gugatan class action atas klaim bahwa vaksinnya, yang dikembangkan bersama Universitas Oxford, menyebabkan kematian dan cedera serius dalam puluhan kasus.


Para penuntut berpendapat bahwa vaksin tersebut menimbulkan efek samping yang berdampak buruk pada sejumlah kecil keluarga.

Kasus pertama diajukan tahun lalu oleh Jamie Scott, ayah dua anak yang mengalami cedera otak permanen setelah mengalami pembekuan darah dan pendarahan di otak yang membuatnya tidak dapat bekerja setelah ia menerima vaksin pada April 2021. Rumah sakit menghubungi istrinya tiga kali untuk memberi tahu bahwa suaminya sedang dalam masa kritis dan akan segera meninggal.

Awalnya AstraZeneca menentang klaim tersebut, tapi kini mereka telah mengakui hal tersebut. Dalam dokumen hukum yang diserahkan ke Pengadilan Tinggi pada Februari, bahwa vaksin Covid-nya dapat, dalam kasus yang sangat jarang, menyebabkan TTS (Thrombosis with Thrombocytopenia Syndrome).

Sindrom ini menyebabkan orang mengalami pembekuan darah dan jumlah trombosit darah yang rendah, demikian dikutip dari Telegraph, Jumat (3/5/2024).

Sebanyak 52 kasus telah diajukan ke Pengadilan Tinggi, dengan korban dan keluarga yang ditinggalkan meminta ganti rugi yang diperkirakan bernilai hingga 100 juta pound (Rp 2 triliun).

Pengakuan AstraZeneca, yang dibuat sebagai pembelaan hukum atas tuntutan Scott, terjadi setelah perselisihan hukum yang intens. Hal ini dapat menghasilkan denda jika perusahaan obat tersebut menerima bahwa vaksinnya menyebabkan penyakit serius dan kematian dalam kasus hukum tertentu. Pemerintah telah berjanji untuk menanggung tagihan hukum AstraZeneca.

Di satu sisi, studi independen menunjukkan vaksin AstraZeneca sangat efektif dalam mengatasi pandemi Covid-19 yang menyelamatkan lebih dari enam juta nyawa secara global pada tahun pertama peluncurannya.

Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan vaksin tersebut aman dan efektif untuk semua individu berusia 18 tahun ke atas dan efek buruk yang mendorong tindakan hukum "sangat jarang terjadi".

Pendapat Ahli Soal Efek Samping Vaksin Covid AstraZeneca

Pakar epidemiologi dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman, mengatakan efek samping vaksin Covid AstraZeneca jarang terjadi dan memiliki manfaat lebih tinggi yakni melindungi seseorang saat terkena virus Covid-19.

"TTS ini adalah kondisi langka yang terjadi setelah vaksinasi COVID-19, khususnya vaksin AstraZeneca, kondisi langka artinya tidak semua seperti itu dan beberapa saja dan itu sedikit sekali," kata Dicky, dikutip dari Detik.com.

Namun, dia mengungkapkan perlu dilakukan pemantauan pada risiko efek samping vaksin. Selain itu juga masyarakat harus mengetahui adanya risiko saat menerima vaksin AstraZeneca.

Misalnya mulai dari gejala apa saja yang akan muncul. Selain itu apa yang harus dilakukan saat dampak tersebut terjadi.

"Risiko terjadi TTS ini saat seseorang menerima satu dosis vaksin AstraZeneca itu sangat kecil di 8,1 kasus per 1 juta dosis. Setelah diberikan vaksinasi dosis kedua, risikonya bahkan menurun di 2,3 kasus per 1 juta," kata Dicky.


(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Jalan Ninja Cari Cuan Dari AI


Related Articles