Profil CEO Microsoft Satya Nadella yang Sukses Salip Apple
Jakarta, CNBC Indonesia - Satu lagi bos raksasa teknologi dunia akan mengunjungi Indonesia. CEO Microsoft Satya Nadella bertemu Presiden Joko Widodo pada Selasa hari ini (30/4/2024).
Ia menjanjikan investasi besar-besaran di RI senilai US$ 1,7 triliun atau Rp 27,6 triliun. Salah satu fokusnya adalah pembangunan infrastruktur cloud dan talenta digital AI di Indonesia.
Nadella sendiri bukan orang baru di dunia teknologi. Dia tercatat pernah menjadi anggota staf teknologi untuk Sun Microsystems.
Keluar dari perusahaan itu, dia bergabung dengan Microsoft. Tercatat Nadella menghabiskan 32 tahun di perusahaan, sejak masuk 1992.
Kariernya cukup panjang dan mengisi banyak jabatan. Mulai dari memimpin transformasi bisnis infrastruktur dan layanan cloud, pemimpin untuk tim R&D Divisi Layanan Online, dan wakil presiden untuk divisi bisnis Microsoft.
Tahun ini juga menandakan dirinya menjabat posisi CEO selama 10 tahun. Sebelum naik menjadi orang nomor satu di Microsoft, dia bertugas itu memimpin tim enterprise dan bisnis konsumen perusahaan.
Nadella juga merupakan salah satu bos perusahaan teknologi asal India. Pria kelahiran 1967 juga lulus dari kampus negara tersebut, Mangalore University untuk teknik elektro. Ia mengantongi gelar master ilmu komputer dari University of Wisconsin-Milwaukee dan gelar yang sama untuk administrasi bisnis dari University of Chicago.
Dalam profilnya, Microsoft menuliskan Nadella sebagai sosok pemimpin yang bisa menjangkau berbagai teknologi dan bisnis. Hasil kerjanya itu akhirnya mampu mengubah sejumlah penawaran terbesar perusahaan.
Langkah Nadella mendorong perubahan di Microsoft berhasil membuat harga saham perusahaan yang didirikan oleh Bill Gates tersebut meroket.
Saat Nadella memulai tugasnya sebagai CEO Microsoft menggantikan Steve Ballmer pada Februari 2014, Microsoft hanya berstatus "perusahaan kelas menengah" dengan kapitalisasi pasar US$ 300 miliar (Rp 4.872 triliun).
Setelah 10 tahun kepemimpinan Nadella pada 4 Februari 2024, valuasi Microsoft di pasar saham melonjak 10 kali lipat menjadi US$ 3,06 triliun (Rp 48.723 triliun) melewat kapitalisasi pasar Apple yang dipimpin Tim Cook.
Nadella Bolak-balik ke RI
Lawatannya kali ini jadi ketiga kalinya. Pada 2016, Nadella pernah datang ke Indonesia.
Dalam salah satu acara yang di Jakarta, dia berbicara soal peranan teknologi untuk mengubah dunia. Teknologi disebutnya sebagai alat menciptakan inovasi yang bisa memahami suatu masalah dan solusi yang efektif.
"Sehingga bisa memberikan manfaat yang sangat signifikan bagi kita semua," kata Nadella saat itu, dikutip dari Detik.com.
Berselang empat tahun kemudian, Nadella juga kembali ke Indonesia. Saat itu dia menghadiri DevCon Digital Economy Summit 2020 yang diadakan di Jakarta.
(dem/dem)