HP 5G di RI Seret, Opsel Minta Diskon ke Pemerintah

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
Kamis, 25/04/2024 17:10 WIB
Foto: XL axiata (CNBC Indonesia/Novina Putri Bestari)

Jakarta, CNBC Indonesia - Jaringan 5G sudah tersedia di Indonesia sejak 2-3 tahun terakhir. Namun penggunaan dan pengembangannya belum masif.

"5G belum masif, handset masih sangat kecil belum ada 5%. Tidak ada push ganti handset," kata Direktur & Chief Technology Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa, ditemui di XL Axiata Tower, Jakartq, Kamis (25/4/2024).


Dia mengatakan jangan sampai seperti "ayam dan telur" untuk menunggu yang mana harus duluan hadir.

Dia menambahkan Uji Laik Operasi (ULO) 5G telah didapatkan XL sejak 2022. Namun sejak saat itu, baru menggunakan spectrum sharing dengan LTE.

"Penambahan kapasitas dengan demand dengan cost yang bisa di-manage 5G itu paling baik. Dengan spektrum yang sama effort yang sama 5G bisa mendapatkan kapasitas yang lebih baik," jelasnya.

Masalah yang ada adalah terkait spektrum. Dia mengatakan XL telah meminta pemerintah untuk harga spektrum yang lebih terjangkau.

Dua spektrum 5G yang akan dilelang dalam waktu dekat adalah 700 Mhz dan 26 Ghz. Pemerintah berencana melelang keduanya secara bersamaan.

Dalam kesempatan yang sama, Chief Corporate Affairs XL Axiata Marwan O. Baasir mengatakan untuk 26 Ghz masih memiliki ekosistem bisnis yang rendah. Jadi untuk lelang, sebaiknya bisa dilakukan insentif.

"Bisnis masih rendah harapan kami dikasih program 5 tahun gratis dulu lihat skala ekonomisnya," kata Marwan.


(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Adopsi Teknologi Tinggi, Infrastruktur Digital Makin Diperkuat