NASA Beberkan Penampakan Dubai Usai Dihantam Banjir, Parah!

Intan Rakhmayanti, CNBC Indonesia
Kamis, 25/04/2024 19:50 WIB
Foto: AP/Christopher Pike

Jakarta, CNBC Indonesia - NASA merilis foto-foto Dubai dan Abu Dhabi sebelum dan sesudah dilanda banjir dan melumpuhkan sebagian negara tersebut.

Gambar-gambar diambil oleh Observatorium Bumi NASA menggunakan data Landsat dari Survei Geologi AS. Dari gambar yang dirilis menunjukkan petak-petak air yang luas di seluruh gurun dan lanskap perkotaan UEA yang sebelumnya tidak ada, bentuknya hampir terlihat seperti danau-danau kecil.


"Beberapa daerah masih terendam banjir pada 19 April, ketika Landsat 9 melewati wilayah tersebut untuk pertama kalinya sejak badai," tulis NASA di situs web Earth Observatory, dikutip dari CNBC Internasional, Kamis (25/4/2024).

Banjir bandang yang terjadi pada 16 April menyebabkan mobil-mobil terendam air yang menyebabkan ratusan pengemudi meninggalkan kendaraan mereka di jalan raya untuk menghindari semakin naiknya permukaan air.

Foto: Citra satelit Abu Dhabi sebelum (kiri) dan sesudah (kanan) banjir bersejarah. (NASA)
Citra satelit Abu Dhabi sebelum (kiri) dan sesudah (kanan) banjir bersejarah. (NASA)

Gambar pertama dari NASA menunjukkan sebagian Dubai dan wilayah sekitarnya pada 3 April yang diambil oleh Landsat 9, satelit observasi Bumi yang dioperasikan oleh kemitraan antara Survei Geologi AS dan NASA. Foto kedua diambil pada 19 April, saat Landsat 9 melewati wilayah untuk pertama kalinya sejak rekor hujan badai melanda negara tersebut.

Gambar kedua, diperoleh dengan satelit OLI-2 (Operational Land Imager 2) yang menunjukkan banjir di berbagai wilayah emirat. Gambar tersebut berwarna semu untuk menekankan keberadaan air sehingga tampak berwarna biru.

Banjir besar yang terjadi di Uni Emirat Arab menutup sekolah dan tempat usaha, menghentikan ratusan penerbangan, dan menghancurkan mobil, tempat usaha, dan properti lainnya. Hal ini membuat kehidupan sehari-hari menjadi kacau karena banyak warga terputus dari jaringan listrik, air mengalir atau terjebak di dalam rumah ketika badai melanda.

Pusat Meteorologi Nasional UEA mengatakan bahwa wilayah timur negara itu mencatat curah hujan hingga 10 inci dalam waktu kurang dari 24 jam. Padahal dalam setahun penuh UEA biasanya mengalami curah hujan 5,5 hingga 8 inci per tahun.

Banjir ini terjadi karena kurangnya infrastruktur drainase dan wilayah perkotaan di negara ini hampir seluruhnya sudah diaspal, sehingga membuat air tidak dapat mengalir ke mana pun dan memperburuk banjir di banyak wilayah.

Upaya pembersihan di negara ini sedang berlangsung, dan masih banyak permasalahan yang terjadi di beberapa daerah di mana infrastruktur telah rusak parah dan banyak penduduk mengatakan mereka masih belum memiliki air bersih atau listrik.


(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Dorong Ekonomi Digital RI Lewat AI, Cloud & Data Center