Fakta Ngeri Bayangan Manusia Nongol di Bekas Bom Hiroshima

Intan Rakhmayanti, CNBC Indonesia
25 April 2024 14:05
FILE  - In this Aug. 9, 1945, file photo, a giant column of smoke rises after the second atomic bomb ever used in warfare explodes over the Japanese port town of Nagasaki. The city of Nagasaki in southern Japan marks the 75th anniversary of the U.S. atomic bombing of Aug. 9, 1945. Japan surrendered on Aug. 15, ending World War II and its nearly a half-century aggression toward Asian neighbors. Dwindling survivors, whose average age exceeds 83, increasingly worry about passing their lessons on to younger generations. (AP Photo, File)
Foto: Bom Hiroshima dan Nagasaki (AP/Stanley Troutman)

Jakarta, CNBC Indonesia - Bayangan hitam manusia dan benda seperti sepeda, ditemukan tersebar di trotoar dan bangunan di Hiroshima dan Nagasaki setelah bom atom yang meledak pada masing-masing 6 dan 9 Agustus 1945.

Lantas, bagaimana bayangan ini bisa terjadi?

Menurut Dr. Michael Hartshorne, profesor emeritus radiologi di Fakultas Kedokteran Universitas New Mexico, setiap bom yang meledak menyebabkan cahaya dan panas yang kuat menyebar keluar dari titik ledakan. Benda dan orang yang dilewati ledakan tersebut melindungi benda di belakangnya dengan menyerap cahaya dan energi. Sehingga cahaya di sekelilingnya memutihkan beton atau batu di sekitar "bayangan".

Dengan kata lain, bayangan menakutkan tersebut sebenarnya adalah gambaran trotoar atau bangunan sebelum terjadinya ledakan nuklir. Hanya saja sisa permukaannya telah diputihkan sehingga membuat area yang diwarnai secara rutin tampak seperti bayangan gelap, demikian dikutip dari Live Science, Kamis (25/4/2024).

Foto bayangan seseorang saat bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang, ditemukan di pinggir jalan. (Dok. Universal History Archive via Detikcom)Foto: Foto bayangan seseorang saat bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang, ditemukan di pinggir jalan. (Dok. Universal History Archive via Detikcom)
Foto bayangan seseorang saat bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang, ditemukan di pinggir jalan. (Dok. Universal History Archive via Detikcom)

Didukung oleh fisi

Energi dahsyat yang dilepaskan selama ledakan atom adalah hasil fisi nuklir. Menurut Atomic Heritage Foundation, fisi terjadi ketika sebuah neutron mengenai inti atom berat, seperti isotop uranium 235 atau

plutonium 239. Selama tumbukan, inti unsur terpecah melepaskan sejumlah besar energi. Tumbukan awal memicu reaksi berantai yang berlanjut hingga semua bahan habis.

"Reaksi berantai terjadi dalam pola pertumbuhan eksponensial yang berlangsung sekitar satu milidetik," kata Alex Wellerstein, asisten profesor studi sains dan teknologi di Stevens Institute of Technology di New Jersey.

"Reaksi ini membelah sekitar satu triliun atom dalam periode waktu sebelum reaksi berhenti," lanjutnya.

Senjata atom yang digunakan dalam serangan tahun 1945 berbahan bakar uranium 235 dan plutonium 239 dan melepaskan sejumlah besar panas serta radiasi gamma gelombang pendek.

Energi mengalir sebagai gelombang foton dengan panjang yang bervariasi, termasuk gelombang panjang, seperti gelombang radio, dan gelombang pendek, seperti sinar-X dan sinar gamma. Di antara gelombang panjang dan gelombang pendek terdapat panjang gelombang yang mengandung energi yang ketika dilihat mata kita berupa warna. Namun, tidak seperti energi dengan gelombang yang lebih panjang, radiasi gamma bersifat merusak bagi tubuh manusia karena dapat menembus pakaian dan kulit, yang menyebabkan ionisasi atau hilangnya elektron yang merusak jaringan dan DNA.

Menurut laporan Real Clear Science, radiasi gamma yang dilepaskan oleh bom atom juga menyebar sebagai energi panas yang bisa mencapai 15.538 derajat Celcius. Ketika energi mengenai suatu objek, seperti sepeda atau orang, energi tersebut akan diserap, melindungi objek yang dilaluinya dan menciptakan efek pemutihan di luar bayangan.

"Faktanya, kemungkinan besar terdapat banyak bayangan pada awalnya, namun sebagian besar bayangan tersebut akan hancur akibat gelombang ledakan dan panas," kata Hartshorne.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Simpan Batu Dikira Emas, Ternyata Harta Karun Langka

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular