Penipuan Deepfake Kuras Duit Rp 392 M, Kominfo Kasih Peringatan Ini

Redaksi, CNBC Indonesia
24 April 2024 17:55
Kolase (Tangkapan layar Instagram @withgokul)
Foto: Kolase (Tangkapan layar Instagram @withgokul)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) ditujukan untuk membantu kehidupan manusia. Namun, ada risiko negatif yang mengikutinya.

Misalnya saja melalui deepfake atau konten visual hasil modifikasi yang bisa diciptakan dengan cepat dan realistis oleh AI.

Di Hong Kong, deepfake berhasil mengelabui seorang pekerja hingga tertipu US$ 25 juta atau sekitar Rp 392 miliar. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) pun mengingatkan pentingnya literasi informasi, baik audio maupun video, agar terhindar dari tipuan berbasis AI. 

Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan, mengatakan deepfake menciptakan keresahan baru.

"Deepfake sangat luas, dari segi keamanan individu bisa di-blackmail dan kejahatan-kejahatan lainnya. Keamanan di bisnis, deepfake bisa menjadi tool untuk phishing dengan mengimitasi karyawan maupun jajaran eksekutif untuk menipu karyawan lain," kata Semmy di acara 'Peluncuran Whitepaper VIDA Deepfake Shield' dikutip dari DetikInet, Rabu (24/4/2024).

Semmy mengatakan belum ada masyarakat di Indonesia yang melaporkan kerugian material gara-gara deepfake. Namun, ia mengatakan hal ini sudah terjadi di Hong Kong. Kerugian yang sudah dijelaskan sebelumnya berpotensi menyerang individu maupun bisnis.

Lebih lanjut, Semmy mengatakan kunci utama untuk terhindar dari penipuan deepfake adalah kesadaran dalam mencerna audio dan video. Jangan gampang percaya dengan konten yang ada di internet.

"Intonasi harus kita pahami, kalau tidak kita mudah tertipu. Dari video, kita bisa pelajari dulu, jangan-jangan badannya juga jadi berubah," kata Semmy.

Selain itu, Semmy mengatakan perlu ada praktik yang mumpuni untuk menjaga keamanan siber. Ia mengimbau pelaku industri untuk memperbarui keamanan digital, serta memberikan informasi yang edukatif kepada masyarakat. 


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Awas Bahaya Quishing, Jangan Asal Scan QR Code!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular