Peneliti Temukan Atlantis Tenggelam di Wilayah Dekat RI

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
19 April 2024 21:20
FILE - In this Aug. 30, 2019 file photo, tourist Loren Fantasia from Baltimore, swings on the beach before the arrival of Hurricane Dorian, in Freeport, Bahamas.  The Bahamas was on track for a record year of tourism before Hurricane Dorian hit. Now, the outlook for that vital sector is uncertain. Some of the best-known resorts in the 700-island chain, like Atlantis, Paradise Island, were unscathed by the monster storm.  But 100 miles away, on Grand Bahama Island and the Abaco islands, many smaller hotels and vacation rentals were damaged or destroyed. That leaves the Bahamas with a double challenge: convincing tourists to keep coming without trivializing the suffering on the affected islands. (AP Photo/Ramon Espinosa, File)
Foto: AP/Ramon Espinosa

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah wilayah hilang yang kerap diistilahkan 'Atlantis' ditemukan di Australia. Dilaporkan wilayah itu mampu menampung hingga 500 ribu orang.

Temuan Griffith University menjelaskan wilayah itu akan menghubungkan Kimberley dan Arnhem Land. Saat ini, keduanya dipisahkan oleh teluk laut.

"Kita membicarakan lanskap yang teredam, sekitar lebih dari 100 meter di bawah permukaan laut," kata arkeolog dari Griffith University, Kasih Norman, dikutip dari Live Science, Jumat (19/4/2024).

Tim peneliti melakukan pemetaan soal wilayah yang tenggelam itu dengan menggunakan sonar dari kapal. Mereka mendapatkan gambar permukaan dalam jangka waktu 70 ribu hingga 9 ribu tahun lalu.

Dalam waktu 71 ribu-59 ribu tahun lalu, permukaan air laut disebut mencapai 40 meter lebih rendah dari sekarang. Ini memperlihatkan sejumlah kepulauan di bagian tepi barat laut Benua, dan bisa dijangkau menggunakan kapal dari pulau Timor.

Sementara periode 29 ribu-14 ribu tahun lalu, penurunan muka laut terjadi lagi dengan lebih drastis. Saat itu merupakan puncak zaman es terakhir.

Pada zaman itu, wilayah luas terbentang di samping Australia. "Kami melihat daratan yang luasnya sekitar 1,6 kali luas Inggris," ungkapnya.

Temuan ini membuatnya berkesimpulan sempat ada kepulauan dari wilayah Indonesia menuju ke Australia. Memungkinkan teori migrasi bertahap dari dua negara terjadi.

Dari pemetaan sonar juga terungkap kemungkinan manusia hidup dalam wilayah tersebut. Terdapat lereng curam tinggi dan terlindung, danau air tawar, hingga bekas kelokan dasar sungai di daratan.

Norman juga memproyeksikan jumlah orang yang bisa hidup di sana. Dia mengatakan kemungkinan 50 ribu hingga 500 ribu orang bisa hidup di wilayah itu.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jurus WhatsApp Terlihat Offline Padahal Sedang Online

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular