
Arti Logo Apple Pakai Apel Tergigit Banyak yang Sesat, Cek Faktanya!

Jakarta, CNBC Indonesia - Bos Apple Tim Cook untuk pertama kalinya menyambangi Indonesia pada Rabu (17/4/2024) kemarin. Ia bertemu langsung dengan Presiden RI Joko Widodo di Istana Negara.
Apple berkomitmen menggelontorkan investasi di Indonesia senilai total Rp 1,6 triliun dengan membangun Apple Developer Academy. Salah satunya yang akan segera diresmikan ada di Bali.
Sebelumnya, Apple Developer Academy sudah beroperasi di tiga kota. Masing-masing di Surabaya, Batam, dan Tangerang Selatan, dengan total investasi senilai Rp 1,2 triliun.
Momentum kedatangan CEO Apple ke Indonesia menjadi peristiwa bersejarah, mengingat Apple merupakan salah satu perusahaan paling bernilai di dunia.
Produk iPhone, MacBook, iPad, dll yang diproduksi Apple marak digunakan masyarakat Indonesia. Logo apel tergigit yang menjadi ciri khas Apple menjadi salah satu simbol bergengsi pada produk elektronik.
Kendati demikian, masih banyak yang bertanya-tanya soal arti logo tersebut, khususnya kenapa buah apelnya tampak tergigit.
Banyak yang membuat teori. Salah satunya, logo ini dihubungkan dengan Isaac Newton dan buah apel terjatuh yang membantunya menemukan teori gravitasi.
Ada pula yang menghubungkan logo apel tergigit dengan istilah 'byte' atau dalam bahasa Inggris 'bite' (gigitan).
Ternyata, arti gigitan di logo Apple sejatinya tidak sefantastis teori-teori yang banyak beredar. Hal ini diungkap langsung oleh pencipta logo Apple, Rob Janoff.
"Dari sudut pandang seorang desainer, salah satu fenomena besar adalah memiliki pengalaman merancang logo, dan bertahun-tahun kemudian menemukan alasan mengapa melakukan hal-hal tertentu," kata Janoff dalam wawancara dengan Creative Bits, dikutip dari detikinet, Rabu (17/4/2024).
"Itu semua omong kosong. Itu merupakan legenda urban yang luar biasa. Seseorang memulainya dan kemudian orang-orang berkata, 'Oh ya, pasti karena itu'," ia menjelaskan.
Janoff mengatakan simbol apel tergigit pada logo Apple dibuat untuk menunjukkan skala. Tujuannya agar orang-orang mengerti bahwa logo itu menunjukkan buah apel dan bukan buah ceri.
Buah apel yang digigit juga dipilih karena dianggap sebagai sesuatu yang universal.
"Itu melintasi budaya. Jika seseorang ada yang pernah makan apel, mereka mungkin menggigitnya dan itu yang mereka lihat," kata Janoff.
Mengenai teori logo Apple merujuk pada istilah 'byte' yang merupakan istilah dalam teknologi komputasi, Janoff malah baru menyadarinya setelah diberitahu oleh pengarah kreatifnya.
"Setelah saya mendesainnya, pengarah kreatif saya berkata: 'Tahukah kamu, ada istilah komputer yang disebut byte'. Dan saya jawab, 'Kamu bercanda!' Jadi, itu sempurna, tapi kebetulan juga bahwa itu istilah komputer," kata Janoff.
Saat pertama kali dikenalkan pada tahun 1977, logo Apple juga hadir dengan enam garis horizontal berwarna-warni seperti pelangi. Logo ini kemudian diganti dengan desain yang lebih sederhana, tapi banyak orang bertanya-tanya apakah logo pelangi ini ada hubungannya dengan kelompok LGBTQ.
Salah satu teori yang muncul soal logo pelangi Apple adalah logo itu terkait dengan Alan Turing, ahli matematika dan komputer asal Inggris. Turing ditangkap dan diadili karena orientasi seksualnya pada tahun 1952, sebelum kemudian bunuh diri pada tahun 1954.
Janoff mengatakan teori tersebut tidak benar. Pada kenyataannya, pendiri Apple Steve Jobs menyukai pilihan warna-warni tersebut karena membuat logo Apple jadi lebih menonjol.
(fab/fab)
Next Article Ketemu Jokowi Besok 9.30 WIB, Bos Apple Bahas Investasi di RI
