Evolusi Manusia Punya Kelingking iPhone Diungkap Ahli Bedah
Jakarta, CNBC Indonesia - Smartphone kini menjadi benda yang kini 'menempel' pada tangan manusia. Namun ternyata penggunaan ponsel pintar dalam waktu lama berdampak untuk jari-jari Anda.
Banyak pengguna smartphone yang khawatir bahwa perangkat seluler mereka akan meninggalkan bekas dan lekukan di jari ketika menggunakan ponsel yang dikenal dengan nama 'iPhone finger'.
Konspirasi yang terinspirasi dari iOS baru-baru ini dibahas di podcast The TJ Show/ Pembawa acara menjadi yakin bahwa jari kelingking yang mereka gunakan untuk menopang ponsel cenderung memiliki lekukan yang tampak berbeda dari jari-jari di sebelahnya.
Namun, para ahli menolak klaim yang menyatakan bahwa penggunaan smartphone menyebabkan lekukan yang muncul di jari kelingking, atau dikenal dengan istilah 'smartphone pinky'.
"Sebagian besar gambar [bengkok atau celah] ini tidak menyoroti suatu masalah. Mereka menunjukkan anatomi kelingking yang khas, yang bisa sangat bervariasi," kata Peter Evans, ahli bedah ortopedi di Klinik Cleveland, dikutip dari News.com
Terapis okupasi April Hibbeler dan ahli bedah tangan Michael Geary dari Ortho Carolina setuju. Dalam penjelasan tentang fenomena muskuloskeletal, mereka menambahkan bahwa tidak ada diagnosis resmi untuk 'iPhone finger'.
"Mungkin juga orang yang mengira dirinya mengidap penyakit smartphone pinky bisa saja mempunyai kondisi yang mendasarinya," jelas Evans.
"Penggunaan ponsel secara terus-menerus dapat menyebabkan berbagai masalah persendian. Meskipun beberapa klaim mengenai cedera itu dilebih-lebihkan, tapi klaim lainnya benar-benar nyata dan menimbulkan kerusakan serius dalam jangka panjang," ujrnya.
Dia memperingatkan bahwa ada beberapa kemungkinan di antaranya termasuk clinodactyly, kelainan genetik pada jari yang menyebabkan ujung kelingking membengkok di dekat jari manis. Ada juga kontraktur Dupuytren, ketika urat-urat tebal terbentuk di bawah kulit selama bertahun-tahun dan menarik jari ke dekat telapak tangan.
Evans menegaskan bahwa tidak ada indikasi penggunaan smartphone yang dapat berkontribusi pada gejala tersebut. Namun, Ia memperingatkan tentang beberapa kondisi medis disebabkan penggunaan ponsel terlalu lama yang bisa muncul.
Meskipun 'smartphone pinky' sudah terbantahkan, ahli mengatakan, 'smartphone elbow' yang dikenal secara medis sebagai sindrom carpal tunnel merupakan hal yang dapat terjadi. Ini terjadi pada orang-orang yang menekuk siku melebihi 90 derajat dalam waktu yang lama dan biasanya terjadi saat chatting menggunakan HP.
Selain itu, Evans mengatakan untuk berhati-hati terhadap ibu jari atau bagian leher.
"Sendi ibu jari Anda tidak dibuat untuk mengirim pesan teks sepanjang hari. Penggunaan berlebihan dapat memperburuk kondisi yang mendasarinya, seperti radang sendi, atau menyebabkan masalah baru pada tendon ibu jari," jelasnya.
Mengenai leher, Evans mencatat bahwa kepala memiliki berat sekitar 4,5 sampai 5,5 kg yang harus menjadi perhatian ketika menatap smartphone ke bawah.
(dem/dem)