Belum Punah, Ahli Asing Ungkap Harimau Jawa Berkeliaran di Wilayah Ini

Firda Dwi Muliawati, CNBC Indonesia
Sabtu, 13/04/2024 18:00 WIB
Foto: Ilustrasi harimau sumatra (CNBC Indonesia/ Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Para peneliti mengungkapkan bahwa harimau jawa hingga saat ini masih belum punah. Spesies tersebut diduga berkeliaran di pedalaman hutan Sukabumi, Jawa Barat.

Harimau jawa sebelumnya dikira sudah punah, namun kepunahan itu dibantah dengan pembuktian lewat tes DNA.

Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam (IUCN) memasukkan harimau jawa (Panthera tigris sondaica) sebagai hewan yang sudah punah di Daftar Merah IUCN pada 2008.


Sejak dikategorikan punah, banyak laporan penampakan harimau jawa tapi tanpa bukti yang kuat. Namun pada 2019, sejumlah warga di desa Cipendeuy di Sukabumi Selatan menyatakan bahwa mereka melihat harimau jawa dan menemukan bekas jejak kaki, cakaran, serta sehelai bulu.

Analisis DNA yang dilakukan atas sehelai bulu tersebut menyatakan asalnya adalah harimau jawa. Namun, peneliti menegaskan masih perlu ada penelitian lebih lanjut untuk mengonfirmasi harimau jawa belum punah.

"Apakah harimau jawa masih hidup secara liar harus dikonfirmasi dengan penelitian genetik dan lapangan lebih lanjut," kata tim peneliti dalam laporan ilmiah di jurnal Oryx.

Prospek harimau jawa masih hidup membuat para aktivis pelindungan satwa liar Indonesia bersemangat.

"Penelitian ini memacu spekulasi bahwa harimau jawa masih berkeliaran. Kami siap dan akan berupaya untuk menindaklanjutinya," kata Dirjen Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Setyawan Pudyatmoko dilansir Reuters, dilansir Sabtu (13/4/2024).

Menurut Reuters, Kementerian LHK akan memasang kamera dan melakukan pencarian bekas DNA secara lebih luas. Pemerintah juga berkonsultasi dengan ahli genetika.

Harimau jawa adalah salah satu dari tiga subspesies harimau di Indonesia. Harimau bali (Panthera tigris balica) juga telah dinyatakan punah pada 2013. Harimau sumatra (Panthera tigris sumatrae) adalah satu-satunya yang masih hidup liar dan di wilayah konservasi.

Dalam riset terbaru, peneliti mempelajari mikondria. DNA (mtDNA), yaitu material genetik maternal yang ditemukan di luar nukleus, dari bulu yang ditemukan. Mereka kemudian membandingkannya dengan sampel yang disimpan di museum sejak 1930. Sebagai pembanding, sampel bulu dari beberapa subspesies harimau dan macan tutul jawa (Panthera pardus melas).

"Dari analisis mtDNA secara komprehensif, kami menyimpulkan bahwa sampel bulu yang diambil di Sukabumi Selatan berasal dari harimau jawa dan masih dari kelompok yang sama dengan spesimen yang diambil pada 1930," kata tim peneliti.

Jika harimau jawa berhasil ditemukan belum punah, Pudyatmoko menyatakan bahwa keberlangsungan spesiesnya harus dilindungi sekuat tenaga.

"Jika, misalnya, dibuktikan bahwa belum punah, tentu akan jadi spesies yang dilindungi. Adalah kewajiban semua pihak, termasuk masyarakat, untuk berpartisipasi melestarikan populasinya," tandas Pudyatmoko.


(dem/dem)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Dorong Ekonomi Digital RI Lewat AI, Cloud & Data Center