Jurus Anti Sinyal Macet Mudik Lebaran 2024 Ala Menkominfo Budi Arie

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
Kamis, 04/04/2024 08:20 WIB
Foto: Mudik lebih awal di terminal Kalideres. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menjelang Lebaran 2024, Menteri Komunikasi dan Informatika Budi Arie Setiadi sudah melakukan koordinasi dengan semua operator seluler untuk memperkuat jaringan internet, khususnya pada titik-titik yang padat penduduk.

Selain itu, koordinasi jaringan juga dilakukan di lokasi-lokasi yang penuh dengan mobilisasi, seperti pada jalur mudik, stasiun, dan bandara.

"Yang padat mobilisasi itu juga harus diperkuat," kata Budi saat ditemui media di Kantor Kominfo, Rabu (3/4/2024).


"Kita tahu bahwa tahun ini mudik terbesar dalam sejarah Indonesia, 193 juta arus mudik. Ada poskonya juga dan sebagainya, ya. Kita harapkan mudah-mudahan semuanya mudik lancar, kan tema mudik tahun ini 'mudik ceria penuh makna'," imbuhnya.

Ditemui dalam kesempatan yang berbeda, Budi menyatakan bahwa traffic data diprediksi akan meningkat sekitar 7-20 persen menjelang Hari Raya Idulfitri 2024.

Untuk menanggulanginya, Kominfo melalui Direktorat Pengendalian Pos dan Informatika (Dirjen PPI) bekerja sama dengan penyelenggara telekomunikasi dan operator seluler dalam meningkatkan kualitas layanan.

"Pertama, optimalisasi kualitas dan kapasitas jaringan. Kedua, peningkatan kapasitas jaringan internet. Ketiga, pengukuran drive test di jalur mudik. Keempat, pengadaan posko mudik atau command center dan call center selama 24/7," ujar Budi dalam Raker dengan Komisi I DPR RI (19/3).

Budi Arie menjelaskan, pengukuran quality of service akan digenjot di lokasi-lokasi strategis.

Ia juga mengungkap bahwa arus logistik akan mengalami peningkatan volume sebesar 15-20 persen. Untuk itu, jaringan telekomunikasi yang mumpuni dibutuhkan demi kelancaran prosesnya.

"Kementerian Kominfo juga akan melakukan pengawasan dan pengendalian spektrum frekuensi radio (SFR) menjelang Idulfitri. Mulai dari inspeksi, monitoring, penertiban, hingga penanganan gangguan," jelasnya.

Hal ini akan dilakukan melalui 35 Unit Pelaksana Teknis (UPT) dan berbagai sumber yang tersebar di 500 kota dan kabupaten se-Indonesia.


(dem/dem)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Asosiasi Minta Setop Sementara Izin Provider Jaringan Internet