Elon Musk Tanam Chip Otak ke Manusia, Izinnya Ternyata Bermasalah
Jakarta, CNBC Indonesia - Neuralink, proyek tanam chip ke otak manusia dari Elon Musk dikabarkan bermasalah izinnya. Neuralink, yang pertama kali menguji perangkatnya pada monyet dan hewan lainnya, kini mulai menguji perangkat tersebut pada manusia.
Perusahaan tersebut membuat chip otak yang memungkinkan pasien lumpuh mengendalikan komputer hanya dengan menggunakan pikiran mereka.
Bermasalahnya izin Neuralink diungkap melalui surat dari seorang anggota parlemen AS. Pejabat yang terlibat dalam kebijakan kesehatan itu bertanya kepada Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) mengapa mereka tidak memeriksa Neuralink milik Elon Musk sebelum mengizinkan perusahaan implan otak tersebut menguji perangkatnya pada manusia.
Menurut laporan Reuters, inspektur FDA menemukan masalah dengan pencatatan dan kontrol kualitas untuk percobaan hewan di Neuralink pada Juni lalu, kurang dari sebulan setelah perusahaan rintisan tersebut mengatakan mereka diizinkan untuk menguji implan otaknya pada manusia.
Dalam sebuah surat kepada FDA, Perwakilan Demokrat AS Earl Blumenauer mengatakan, dia khawatir badan tersebut mengabaikan bukti tentang pelanggaran pengujian pada hewan yang telah diajukan setidaknya sejak 2019.
Blumenauer juga mengutip laporan Reuters sejak akhir 2022 yang menggambarkan keluhan karyawan tentang "hack jobs" pada eksperimen hewan karena jadwal yang terburu-buru, sehingga menyebabkan penderitaan dan kematian.
Karyawan juga khawatir kualitas data akan terganggu, organisasi media melaporkan pada saat itu. Dia meminta FDA untuk menjelaskan bagaimana mereka merekonsiliasi laporan penyimpangan tersebut dengan keputusannya untuk mengizinkan uji coba Neuralink pada manusia.
"Dugaan kegagalan dalam mengikuti prosedur operasi standar ini berpotensi membahayakan kesejahteraan hewan dan membahayakan pengumpulan data untuk uji coba pada manusia," tulis Blumenauer, dikutip dari Reuters, Rabu (27/3/2024).
Mengenai surat tersebut, FDA mengatakan akan menanggapi langsung pertanyaan dari anggota parlemen. Badan tersebut juga mengatakan pihaknya secara rutin melakukan inspeksi setelah uji coba pada manusia disetujui.
Selama melakukan pemeriksaan pada Neuralink, FDA menyatakan tidak menemukan pelanggaran yang akan mengganggu keamanan uji coba tersebut.
Neuralink tidak segera menanggapi permintaan konfirmasi.
Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa perusahaan perangkat telah menguji implan otak pada manusia, termasuk Synchron dan Blackrock Neurotech, yang keduanya telah menunjukkan kemampuan pasien untuk mengendalikan tindakan tertentu dengan pikiran mereka.
(fab/fab)