
Cara Google Prediksi Banjir 7 Hari Sebelum Kejadian

Jakarta, CNBC Indonesia - Google mengembangkan teknologi Artificial Intelligence (AI) untuk banjir. Yakni bisa menjadi peringatan dini sebelum bencana itu terjadi.
Menurut Google, teknologi terbarunya bisa memprediksi banjir yang terjadi di tepi sungai. Beberapa kasus bisa memprediksi hingga tujuh hari sebelum kejadian, dikutip dari Engadget, Jumat (22/03/2024).
Raksasa mesin pencarian itu melatih model mesin pembelajaran dengan semua jenis data yang relevan. Mulai dari sejarah, ketinggian sungai, ketinggian dan medan, dan banyak hal lain.
Berikutnya teknologi akan melakukan ratusan ribu simulasi pada tiap lokasi. Pada akhirnya akan memprediksi banjir jauh sebelum itu terjadi.
Peringatan banjir dilakukan secara global. Tercatat teknologi itu tercatat memberikan peringatan banjir yang akurat pada 80 negara dengan total 460 juta jiwa.
Google menyematkan teknologi tersebut pada Google Search dan Maps. Selain itu juga melalui notifikasi yang hadir di perangkat Android dan website Flood Hub milik perusahaan.
Namun kemampuan peringatan banjir ini belum menyelesaikan masalah secara menyeluruh. Misalnya terkait tenggat waktu prediksi banjir 7 hari kemudian.
Karena Engadget mencatat, rata-rata banjir malah terjadi lima hari setelah diprediksi. Namun Google menjanjikan bisa membuat teknologinya kini bisa dikembangkan untuk meramal banjir nol hingga lima hari sebelum air naik.
Google juga akan mengembangkannya lebih lanjut untuk menciptakan model prakiraan yang lebih baik. Perusahaan telah bekerja sama dengan peneliti akademis menyempurnakan pendekatan berbasis AI.
Pada akhirnya diharapkan teknologi AI itu bisa menjadi platform yang bisa memprediksi banjir secara global yang menyeluruh.
(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article AI Google Dituduh Rebut Konten Tak Mau Bayar, Diseret ke Pengadilan