Heboh Robot Arab Cabul, Dituduh Pelecehan Seksual ke Wartawan

Redaksi, CNBC Indonesia
14 March 2024 12:45
Robot humanoid, memulai debutnya oleh perusahaan AI dan robotika Saudi QSS di Riyadh.QSS AI & Robotics melalui. (Dok: via LinkedIn)
Foto: Robot humanoid, memulai debutnya oleh perusahaan AI dan robotika Saudi QSS di Riyadh.QSS AI & Robotics melalui. (Dok: via LinkedIn)

Jakarta, CNBC Indonesia - Perusahaan robotik asal Arab, QSS, meluncurkan robot pertama berwujud manusia dengan gender pria yang dinamai 'Muhammad'. Sayangnya, robot tersebut dikeluhkan karena laporan pelecehan seksual.

Muhammad merupakan robot manusia yang didandani dengan busana khas Arab, memakai baju panjang berwarna putih lengkap dengan peci Arab.

Robot tersebut debut dalam festifal 'DeepFest' yang digelar di Riyadh pada akhir pekan lalu. Dalam akun X resminya, DeepFest mendeskripsikan Muhammad sebagai 'robot humanoid pertama asal Arab dalam bentuk pria'.

Robot tersebut bisa berbicara dalam Bahasa Inggris dan Arab. Namun, insiden fatal terjadi saat Muhammad sedang diliput oleh seorang reporter perempuan bernama Rawya Kassem dari media Al Arabiya.

Di sela-sela presentasi Kaseem, tampak robot Muhammad menggerakkan tangannya untuk menyentuh bagian belakang sang reporter. Potongan videonya tersebar luas di media sosial.

Dalam video itu, Kaseem tampak tak nyaman dan langsung menghindar dari sentuhan sang robot. Videonya viral dan langsung diserbu beragam komentar negatif dari netizen.

Banyak netizen yang menilai tindakan robot Muhammad tak sopan dan tak layak dilakukan.



Hingga berita ini dirilis, sudah lebih dari 1,2 juta netizen yang melihat potongan video dari akun @meghupdates. Masih banyak akun-akun lain yang turut me-repost video tersebut.

Ada beberapa netizen yang juga menilai robot tersebut sebenarnya ingin menjabat tangan sang reporter ketika namanya disebut. Namun, karena posisinya bersebelahan, robot Muhammad jadi terlihat seperti ingin menyentuh bagian tubuh lain dari sang reporter.

QSS mengataan kepada Metro bahwa robot Muhammad sepenuhnya otomatis. Tindakan yang dilakukan sama sekali tidak berasal dari kontrol manusia.

"Tim kami secara proaktif menginformasikan para pengunjung dan reporter untuk menjaga jarak aman dengan robot selama demo berlangsung," kata manajemen, dikutip dari Aol, Kamis (14/3/2024).

Metro mengatakan QSS juga menambahkan telah melihat footage video yang beredar. Menurut manajemen, tak ada bukti robot Muhammad melakukan tindakan yang menyimpang.

Kendati demikian, QSS ke depannya akan membuat pengukuran tambahan agar mencegah siapapun berada di jarak yang terlalu dekat dengan area pergerakan robot Muhammad.

Pada November lalu, Business Insider melaporkan bahwa robot humanoid akan jadi tren berikutnya setelah booming AI. Menurut MarketsandMarkets, industri robot humanoid bisa bernilai US$ 13,8 miliar atau setara Rp 215 triliun pada 2028 mendatang.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]

Tags
Recommendation
Most Popular