
Bos Smartfren Blak-blakan Tak Sabar Mau Merger Sama XL

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Direktur PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) Merza Fachys berharap penggabungan usaha atau merger antara FREN dengan PT XL Axiata Tbk. (EXCL) dapat segera terjadi.
Namun demikian ia mengatakan, hingga saat ini manajemen belum mengetahui sejauh apa proses diskusi yang tengah berlangsung terkait dengan merger tersebut.
"Masih [dibahas] di tingkat pemegang saham. Kalau merger kan bukan kita manajemen [yang memutuskan], orang yang punya brand sama yang punya Axiata," kata Merza saat ditemui usai Tech & Telco Summit 2024 yang digelar CNBC Indonesia, dikutip Kamis (7/3/2024).
"Kami berharap mudah-mudahan terjadi, mudah-mudahan positif," imbuhnya.
Ia kemudian menyampaikan harapannya atas merger ini agar menjadi solusi yang terbaik untuk efisiensi kedua belah pihak. Efisiensi yang dimaksud datang dari segala sisi, salah satunya efisiensi operasional
Merza menjelaskan apa keuntungan yang akan didapat jika Smartfren dan Xl Axiata benar akan merger. Pertama dari segi resources atau sumber daya, baik dari segi perangkat, sumber daya manusia, modal dan lain sebagainya.
"Sekarang bayangkan saya kasih contoh misalnya hari ini, sebut saja jaringannya Telkomsel yang paling gede, misalnya bilang 'udah Smartfren jaringannya matiin saja pelanggannya semua dilayani network Telkomsel', itu masih mampu jaringan Telkomsel. Jadi dengan kata lain apa Smartfren yang kemarin investasi bertriliun-triliun itu sebetulnya kalau pakai jaringan Telkomsel sisa kapasitasnya masih cukup, itu contoh efisiensi ya," jelas Merza.
Demikian juga jika XL dan Smartfren merger, pasti akan ada aset-aset jaringan yang bisa dimanfaatkan bersama.
Ia lalu kembali memberi contoh merger yang terjadi antara Indosat dan Tri. Menurut dia, ketika baca laporan keuangan operasional mereka ada angka yang termasuk dalam efisiensi.
"Misalnya Indosat keluar duit 100, Tri keluar duit 50, bukan jadi 150 tapi tetap 100, itu efisiensi, orang demikian juga, spektrum jadi lebih lebar ketika bersatu," kata Merza.
"Apa manfaat spektrum lebar? Kualitas akan lebih bagus, karena dulunya pintunya segini sehingga orang berdesakan masuk sekarang jadi longgar jalan tolnya." imbuhnya.
Ketika kapan ditanya merger ini akan rampung, ia mengaku tak tahu dan tak bisa memberikan jawaban pasti kapan waktunya.
"Loh ya saya nggak bisa ngomong waktu karena saya enggak ikut peristiwa itu. Tapi kalau boleh berharap ya secepat-cepatnya, ya itulah harapan lah, boleh dong berharap," pungkasnya.
(dem/dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Soal Merger dengan XL, Bos Smartfren: Mudah-mudahan Terjadi