Startup Gaji Instan Disuntik Modal Rp 362 Miliar, Mau Pakai AI

Redaksi, CNBC Indonesia
Selasa, 05/03/2024 08:20 WIB
Foto: Para buruh pabrik garmen berbelanja makan siang dari pedagang kaki lima di luar pabrik di kawasan Jakarta, Kamis (23/11/2023). (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Startup gaji instan Wagely meraih pendanaan senilai US$ 23 juta atau Rp 362 miliar dari sekelompok investor yang dipimpin oleh Capria Ventures.

Pendanaan terbaru ini merupakan kombinasi dari ekuitas dan fasilitas kredit. Selain dari investor modal ventura, Wagely menyatakan ronde pendanaan ini juga didukung oleh sebuah perusahaan pembiayaan swasta.

Platform Wagely menyediakan pekerja akses ke gaji lebih awal tanpa menunggu akhir bulan. Berbeda dengan kasbon, pegawai hanya bisa menarik gaji lebih awal sesuai dengan jumlah hari kerja yang mereka lewati.


Layanan ini tersedia tanpa biaya bagi mitra perusahaan untuk kemudian menyediakannya sebagai fasilitas opsional kepada karyawan.

Skema ini dikenal dengan earned wage access (EWA). Istilah lain yang digunakan adalah instant pay, earned income, early wage access, accrued wage access, salary advance scheme atau on demand pay yang intinya adalah sama yaitu akses terhadap upah sebelum tanggal gajian.

Pada tahun 2023, Wagely menyalurkan total gaji senilai lebih dari US$ 25 juta atau sekitar Rp 394 miliar dalam hampir 1 juta transaksi untuk 500 ribu pekerja.

Dave Richards, Managing Partner Capria Ventures, mengatakan, "Kami melihat peluang besar bagi wagely untuk menerapkan Generative AI dalam berbagai kasus penggunaan, seperti otomatisasi pemrosesan dokumen dan antarmuka percakapan bahasa lokal bagi pekerja untuk membuat keputusan finansial yang lebih baik."


(dem/dem)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Inovasi TRON Kembangkan Kendaraan Listrik Berbasis Swap Battery