
Raja Hacker Penguras Rekening Lumpuh Total, Bapak-Anak Jadi Tersangka

Jakarta, CNBC Indonesia - Kepolisian di Ukraina menangkap dua pelaku yang terlibat dalam kelompok peretas terbesar dunia, LockBit. Keduanya berhubungan darah, yakni ayah dan anak.
Sebagai informasi, satuan tugas pengamanan internasional bernama 'Operation Cronos' yang dipimpin Biro Kejahatan Nasional Inggris (NCA) dan Organisasi Keamanan Nasional AS (FBI), berhasil melumpuhkan jaringan geng LockBit pada awal pekan ini.
NCA dan FBI bekerja sama dengan beberapa lembaga kemanan di negara-negara sekutu, seperti Europol dari Uni Eropa. Mereka menargetkan LockBit karena serangan kelompok tersebut makin gencar dalam setahun terakhir.
LockBit melakukan serangan dengan menyebar ransomware untuk mencuri data korban. Data itu lalu disekap dan korban diperas untuk menebusnya.
Korban LockBit umumnya entitas penting seperti rumah sakit dan perusahaan keuangan, baik di bawah lembaga pemerintahan maupun swasta.
Anggota LockBit terbaru yang diamankan adalah ayah dan anak di Ukraina. Mereka diduga melancarkan serangan ke perusahaan dan institusi kesehatan di Prancis.
"Penyelidik melakukan sejumlah penggeledahan di kediaman para peretas di Ternopil, di mana ponsel dan peralatan komputer yang digunakan dalam kegiatan ilegal disita," kata pernyataan kepolisian Ukraina, dikutip dari Reuters, Kamis (22/2/2024).
FBI telah menangkap dua warga negara Rusia yang terbukti mengoperasikan ransomware LockBit dan menyerang beberapa perusahaan di seluruh dunia.
Polisi di Polandia dan Ukraina juga telah melakukan dua penangkapan. Hasil dari penangkapan di Ukraina, otoritas setempat berhasil melumpuhkan 200 akun kripto dan 34 server yang digunakan LockBit di Belanda, Jerman, Finlandia, Prancis, Swiss, Australia, AS, dan Inggris.
"Hal ini memungkinkan pemblokiran terhadap platform utama peretasan dan infrastruktur kejahatan lainnya," kata kepolisian Ukraina.
(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Perang Terbuka FBI Vs Geng Hacker Ransomware
