Asus Mengaku Kalah di China-AS, Tapi Perkasa di Indonesia

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
Senin, 19/02/2024 17:50 WIB
Foto: ASSOCIATED PRESS/Julie Jacobson

Jakarta, CNBC Indonesia - Asus berada di urutan paling bawah alias ke-5 dalam hal pengiriman maupun pangsa pasar PC global sepanjang tahun 2023.

Dalam laporan IDC yang dirilis bulan lalu, selama 2023 Asus mengirimkan sebanyak 16,8 juta unit PC dengan pangsa pasar global sebesar 6,5 persen.


Mengenai laporan tersebut, Head of PR Asus Indonesia Muhammad Firman mengatakan, Asus memang masih nomor 5 secara global karena peran pasar China dan Amerika Serikat yang sangat besar.

Menurut dia, produsen lokal China dan AS sangat memengaruhi kuantitas pengiriman PC secara global.

"China dengan produsen lokalnya, AS dengan produsen lokal 'si buah' memang gede banget di sana. Pasar Amerika dan China itu sangat berpengaruh ada shipment (PC) global," ujarnya saat temu media di Jakarta, Senin (19/2/2024).

Meski mengaku secara pasar global Asus di bawah merek-merek China dan AS, namun di luar negara itu merek asal Taiwan tersebut lumayan menguasai pasar.

Ia memberi contoh seperti pada pasar Asia Pasifik, jika China dikecualikan, rata-rata posisi Asus ada di nomor atas, tergantung di mana negaranya.

"Kalau misalnya data global itu di-take out China sama AS-nya mungkin kita bisa nomor 2 atau nomor 3 kali ya," terangnya.

"Kalau di Southeast Asia kita nomor satu," imbuh Firman.

Di Indonesia sendiri, sepanjang tahun 2023 di segmen konsumen dan gaming Asus mengklaim berada di posisi puncak dengan sekitar 40 persen untuk konsumen dan sekitar 45 persen untuk segmen gaming.

Tapi untuk B2B ia mengaku Asus masih jauh tertinggal dibanding merek-merek lain, karena memang mereka memulai bisnis di Indonesia dari segmen konsumen terlebih dahulu.

"Jadi segmen komersial kita B2Bn kita masih merintis, jadi produsen lain yang sudah lama masuk dan mereka masuk ke B2B itu jauh lebih besar dari kita. Sebenarnya di 2023 udah fokus di komersial bisnis dan tahun ini kita yakin dari nomor 5 di Indonesia kita bisa masuk ke nomor 4 atau 3 di segmen B2B ya. Untuk consumer dari 2013 kita sudah nomor 1, untuk gaming kita dari 2015 sudah nomor 1 di Indonesia, tapi kalau B2B kita masih ketinggalan," pungkasnya.


(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Dorong Ekonomi Digital RI Lewat AI, Cloud & Data Center