Review Gadget

Review Samsung Galaxy S24 Ultra: Harga Naik Rp 2 Juta Layak Beli?

Kartini Bohang, CNBC Indonesia
12 February 2024 19:00
Samsung Galaxy S24 Ultra. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Foto: Samsung Galaxy S24 Ultra. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Highlight

  • Samsung Galaxy S24 Ultra membawa peningkatan paling signifikan di aspek bodi titanium dan layar berlapis Gorilla Armor yang terbukti tahan banting berdasarkan pengalaman CNBC Indonesia. Tingkat kecerahan layar yang meningkat hingga 2.600 nits ditambah lapisan anti-reflektif benar-benar membuat pengalaman menjajal HP di luar ruangan dengan paparan matahari yang intens tetap nyaman.
  • Ketahanan baterai Samsung Galaxy S24 Ultra patut diacungi jempol. Untuk pemakaian standar bisa bertahan hingga 4 hari. Sementara untuk aktivitas berat dan intens seperti bermain game dan menjalankan fitur AI tertentu dalam durasi lama membuat baterai tetap awet sekitar 2-3 hari.
  • Galaxy AI untuk fungsi penerjemahan masih kurang akurat dan perlu dilatih lebih lanjut. Selain itu, Bahasa Indonesia yang belum tersedia membuat fitur ini belum maksimal.
  • Harga yang lebih mahal Rp 2 juta dibandingkan Galaxy S23 Ultra layak untuk Anda yang mendambakan HP tahan banting, layar superior, dan baterai super awet. Namun, jika kebutuhan Anda terletak pada aspek fotografi, Galaxy S24 Ultra beda tipis dibandingkan pendahulunya.

Jakarta, CNBC Indonesia - Pasar HP premium makin kompetitif dalam beberapa tahun terakhir. Laporan firma riset IDC pada Q3 2023 menunjukkan pertumbuhan signifikan untuk produk flagship di Indonesia, yakni sekitar dua kali lipat dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Hal ini membuktikan adanya pergeseran minat masyarakat yang mulai memprioritaskan kualitas dan ketahanan perangkat, ketimbang melulu berburu HP murah.

Sebagai pemain lama di segmen high-end, Samsung berupaya mempertahankan posisinya melalui seri Galaxy S24 yang diluncurkan pada Januari 2024 lalu.

Peningkatan paling signifikan terlihat pada varian Samsung Galaxy S24 Ultra yang dibekali beragam spesifikasi terbaik di pasaran saat ini. Tak cuma itu, inovasi 'revolusioner' tampak pada fitur Galaxy AI yang membawa kemampuan kecerdasan buatan menyeluruh untuk menunjang produktivitas, hiburan, dan pencarian informasi.

Dengan berbagai peningkatan tersebut, Galaxy S24 Ultra dibanderol lebih mahal Rp 2 juta dibandingkan Galaxy S23 Ultra, yakni mulai Rp 22 juta di Indonesia. Lantas, apakah harga tersebut layak dengan value yang ditawarkan produk ini? Simak review lengkap CNBC Indonesia!

Bodi dan Layar Tahan Banting

Bahasa desain Samsung Galaxy S24 Ultra masih sama dengan pendahulunya. Hanya ada sedikit perbedaan pada sisi layar yang kini benar-benar rata (flat). Sebelumnya, layar Galaxy S23 Ultra dibuat sedikit melengkung (curved).

Layar melengkung memang identik dengan kesan futuristik dan mewah, tetapi layar flat memberikan pengalaman visual yang lebih konsisten. Secara praktikal, layar flat juga memudahkan pengguna ketika memasang screen protector.

Samsung Galaxy S24 Ultra. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)Foto: Samsung Galaxy S24 Ultra. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Samsung Galaxy S24 Ultra. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Walaupun, sepertinya screen protector tak begitu krusial di Galaxy S24 Ultra karena layarnya sudah dilapisi pelindung Gorilla Armor terbaru. Pelindung dari Corning tersebut diklaim paling tangguh sejauh ini.

Menurut hasil uji lab Corning, Gorilla Armor lebih tahan banting tiga kali lipat saat perangkat jatuh pada permukaan keras. Kemampuan anti-goresnya juga meningkat empat kali lipat.

CNBC Indonesia mencoba menjatuhkan Galaxy S24 Ultra beberapa kali dari ketinggian sekitar 1 meter. Hasilnya, layar HP masih berfungsi baik dan tak ada bekas cacat sama sekali.

Jadi, tak perlu khawatir ketika HP tak sengaja jatuh dari atas meja atau menggelinding saat keluar dari tas dalam skenario sehari-hari.

Samsung Galaxy S24 Ultra. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)Foto: Samsung Galaxy S24 Ultra. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Samsung Galaxy S24 Ultra. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Ketahanan ini tentu tak hanya disokong lapisan pelindung Gorilla Armor pada sisi layar. Material titanium yang membingkai Galaxy S24 Ultra juga terbukti bekerja dengan baik.

Sebelumnya, bingkai titanium sudah lebih dulu diadopsi Apple lewat seri iPhone 15 Pro dan Pro Max keluaran September 2023.

Pada Galaxy S24 Ultra, bodi titanium memberikan rasa aman karena secara teori jauh lebih mumpuni ketimbang aluminium yang lumrah digunakan pada produk flagship.

Bahan titanium menghasilkan finishing yang lebih matte pada Galaxy S24 Ultra, berbeda dengan Galaxy S23 Ultra yang mengkilap dan flashy. Selain itu, bobot perangkat jadi sedikit lebih ringan, meski tak jauh perbedaannya.

Layar Anti-Reflektif dan Super Terang

Kembali lagi ke layar Galaxy S24 Ultra, pelindung Gorilla Armor juga memberikan performa anti-reflektif yang prima. Di atas kertas, refleksi cahaya bisa berkurang 75%.

Menurut pengujian CNBC Indonesia, layar anti-reflektif pada Galaxy S24 Ultra merupakan salah satu keunggulan utama HP ini. Pengalaman di luar ruangan (outdoor) ketika cahaya matahari sedang kuat-kuatnya tak menjadi persoalan sama sekali.

Terlebih, tingkat kecerahan layar Galaxy S24 Ultra juga sudah ditingkatkan secara signifikan. Dari yang sebelumnya mentok di 1.750 nits, kini mencapai 2.600 nits.

Saat merekam video atau menjepret foto di bawah sinar matahari, tak perlu lagi memayungkan layar dengan tangan agar bisa melihat angle yang pas. Begitu juga saat menerima chat, menonton film, atau main game di luar ruangan. Semuanya bisa dilakukan dengan lancar tanpa hambatan sama sekali.

Samsung Galaxy S24 Ultra. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)Foto: Samsung Galaxy S24 Ultra. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)
Samsung Galaxy S24 Ultra. (CNBC Indonesia/Tri Susilo)

Sejujurnya, CNBC Indonesia tak memiliki poin kritik sama sekali untuk layar Galaxy S24 Ultra. Hanya saja, beberapa saat lalu ramai keluhan pengguna yang menyebut mode 'Vivid' pada Galaxy S24 Ultra tak ada bedanya dengan mode 'Natural'.

Pada Galaxy S23 Ultra dan seri-seri HP Samsung lainnya, ada perbedaan signifikan antara mode Vivid dan Natural. Mode Vivid seyogyanya membuat tampilan warna menjadi lebih vibrant dan mencolok.

Saat kami coba, mode Vivid pada Galaxy S24 Ultra memang hanya mengubah tone layar jadi lebih cool alias kebiruan. Sementara tampilan Natural lebih warm alias kekuningan.

Namun, menurut kami isu ini tidak menjadi masalah. Sebab, mode Vivid kerap diaktifkan untuk meningkatkan kemampuan layar saat berada di luar ruangan.

Di Galaxy S24 Ultra, layar anti-reflektif dan tingkat kecerahan hingga 2.600 nits sudah mengakomodir kebutuhan outdoor secara maksimal tanpa harus mengganti setelan ke mode Vivid.

Upaya Samsung membawa fitur AI secara menyeluruh pada seri Galaxy S24 patut diacungi jempol. Di kala produsen lain masih fokus mengadopsi AI untuk aspek fotografi dan visual saja, Samsung sudah selangkah lebih maju.

Galaxy AI mengakomodir hampir semua fungsi krusial pada penggunaan HP. Salah satunya adalah kemampuan penerjemahan secara real-time saat melakukan panggilan telepon dengan lawan bicara asing atau disebut 'Live Translate'.

Mula-mula, pengguna harus men-download paket bahasa lawan bicara di menu 'Advanced Intelligence' pada 'Settings'. Sayangnya, hingga kini bahasa yang diakomodir masih terbatas. Bahasa Indonesia belum tersedia, namun dijanjikan hadir pada tahun ini.

Konsepnya sederhana, saat melakukan panggilan telepon dengan lawan bicara asing, fitur 'Live Translate' pada Galaxy S24 Ultra akan memroses ucapan lawan bicara dengan bahasa yang dimengerti pengguna. Transkrip obrolannya juga akan muncul di layar seperti teleprompter.

Pengguna bisa memilih apakah ingin mematikan suara asli lawan bicara (mute) dan hanya mendengar hasil terjemahan AI, atau masih mau mendengar suara asli lawan bicara dengan volume yang bisa diatur. Bahkan, pengguna bisa menyetel kecepatan (speed) suara AI saat melakukan panggilan.

Fitur lainnya yang sangat relevan dengan profesi tim CNBC Indonesia sebagai pekerja media adalah 'Transcript Assist' yang terbenam pada aplikasi bawaan Voice Recorder. Saat merekam audio wawancara dengan orang asing, fitur AI bisa langsung mengolahnya ke format teks tanpa harus melakukan transkrip manual. Selain itu, AI juga akan memberikan rangkuman (summary) dari rekaman audio yang panjang.

Bahkan, AI sudah bisa membedakan suara beberapa orang sekaligus dalam suatu rekaman, sehingga tidak tumpang tindih. Inovasi ini membuat pekerjaan transcript jauh lebih efisien.

Samsung Galaxy S24 UltraFoto: Kartini Bohang
Samsung Galaxy S24 Ultra

Namun memang Galaxy AI masih harus dilatih lebih lanjut. Sebab, 'Transcript Assist' belum sepenuhnya akurat. Bahkan, ada beberapa kata yang kurang jelas serta-merta diganti dengan tulisan 'Bixby' oleh 'Transcript Assist'. Rangkuman yang diberikan juga masih banyak kesalahan. Namun, jika AI terus-menerus digunakan, tentu kecerdasannya akan terus meningkat.

Berdasarkan percobaan CNBC Indonesia, 'Transcript Assist' membutuhkan waktu 3-4 menit untuk mengolah file audio berdurasi 27 menit menjadi teks. Sementara itu, rangkuman bisa dihasilkan dalam waktu kurang lebih 1-2 menit.

Fitur AI lain bernama 'Writing Assist' lumayan akurat saat digunakan. Meski, lagi-lagi kekurangannya adalah dukungan Bahasa Indonesia yang belum tersedia.

Fitur ini memberikan penerjemahan secara langsung ketika melakukan pertukaran pesan (chat) dengan lawan bicara asing. CNBC Indonesia mencobanya di aplikasi WhatsApp dengan lawan bicara berbahasa Jepang.

Terjemahan sudah akurat dan cepat, tak perlu jeda sama sekali untuk memroses data. Selain melakukan penerjemahan, pengguna juga bisa meminta saran saat ingin mengubah gaya bahasa menjadi lebih formal atau santai. 'Writing Assist' bisa menjadi pedoman saat ingin mengirim email profesional atau sekadar membuat caption untuk media sosial.

Salah satu fitur AI yang paling seru dijajal adalah 'Circle to Search', hasil kolaborasi Samsung dengan Google. Fitur ini sangat berguna untuk mencari informasi tentang suatu benda tanpa harus mendeskripsikannya di kolom pencarian Google.

Pengguna hanya perlu membidik benda tersebut, tekan agak lama ikon 'Home' di sisi bawah layar, lalu lingkari objek yang ingin ditelusuri dengan S Pen atau jari. AI akan memberikan informasi terkait objek tersebut beserta tempat membelinya.

Berdasarkan pengalaman CNBC Indonesia, fitur ini akurat dan cepat, serta bisa dimanfaatkan saat objek berada di jarak lumayan jauh. Bahkan, ketika kondisi cahaya minim, AI masih bisa mendeteksi objek yang dilingkari dan memberikan informasi yang relevan.

Samsung Galaxy S24 UltraFoto: Kartini Bohang
Samsung Galaxy S24 Ultra

Masih banyak fitur Galaxy AI lainnya yang menunjang produktivitas pengguna. Misalnya 'Browsing Assist' yang bisa merangkum artikel panjang dan menerjemahkannya secara cepat. Saat membaca e-book bahasa asing misalnya, pengguna bisa memanfaatkan S-Pen untuk menunjuk kata atau kalimat tertentu yang tidak dipahami. AI akan menerjemahkannya dengan cepat.

Lalu ada juga 'Note Assist' yang bisa merangkum, menerjemahkan, bahkan membuat format dokumen secara praktis di aplikasi Samsung Notes. Selain itu, ada 'Intepreter' yang bisa diaktifkan dengan swipe layar di laman utama dan pilih ikon yang tersedia. Fitur ini berguna ketika travelling ke luar negeri dan berbincang dengan warga lokal berbahasa asing.

Berbagai fitur penerjemahan yang disediakan Galaxy AI benar-benar solutif untuk menjalin interaksi tanpa ada hambatan perbedaan bahasa. Namun, lagi-lagi fitur ini masih perlu dilatih akurasinya. Selain itu, bagi pengguna di Tanah Air, fitur ini akan berfungsi penuh ketika sudah tersedia dalam Bahasa Indonesia.

Beranjak ke aspek fotografi, Samsung Galaxy S24 Ultra hadir dengan empat kamera utama pada sisi punggung. Tiga di antaranya masih sama dengan pendahulunya, yakni 200 MP (wide), 12 MP (ultra-wide), dan 10MP (telefoto hingga 3x zoom optikal).

Perbedaan terletak pada kamera telefoto utama beresolusi 50MP yang mendukung zoom optikal hingga 5x. Pada Galaxy S23 Ultra, kamera telefoto utama beresolusi lebih kecil 10MP, namun memberikan kemampuan zoom optikal hingga 10x.

Berdasarkan pengalaman CNBC Indonesia menjajal kamera Samsung Galaxy S24 Ultra, hasil yang diberikan tak beda jauh dengan sang pendahulu. Kemampuan kameranya seri Galaxy S Ultra memang tidak pernah mengecewakan, selalu menjadi yang terbaik di kelasnya.

Untuk fungsi Telefoto, meski ada perbedaan resolusi dan kapabilitas zoom optikal, tetapi perbandingannya juga relatif serupa. Kamera Galaxy S24 Ultra tetap bisa diandalkan ketika membidik objek dari jarak jauh. Zoom hingga 10x tidak pecah dengan warna dan tekstur tetap tajam.

Bagi para concert goers yang ingin berburu konten fancam apik, Galaxy S24 Ultra menjadi pilihan yang tepat. Begitu juga untuk yang suka membidik objek pemandangan, bahkan bulan yang jaraknya sangat jauh sekalipun. Galaxy S24 Ultra masih mengakomodir kemampuan zoom hingga 100x.

Normal Day Light

Hasil Foto Samsung Galaxy S24 UltraFoto: Kartini Bohang
Hasil Foto Samsung Galaxy S24 Ultra

Zoom 3x

Hasil Foto Samsung Galaxy S24 UltraFoto: Kartini Bohang
Hasil Foto Samsung Galaxy S24 Ultra

Zoom 10x

Hasil Foto Samsung Galaxy S24 UltraFoto: Kartini Bohang
Hasil Foto Samsung Galaxy S24 Ultra

Membidik foto dengan berbagai situasi cahaya menghasilkan konten visual yang mumpuni. Efek bokeh pada mode Portrait bisa diandalkan. Mode Ultra-Wide tetap konsisten kualitasnya dengan bidang lebar 120 derajat, pun saat mengaktifkan Night Mode di kondisi minim cahaya.

Night Mode

Hasil Foto Samsung Galaxy S24 UltraFoto: Kartini Bohang
Hasil Foto Samsung Galaxy S24 Ultra

Zoom 10x Night Mode

Hasil Foto Samsung Galaxy S24 UltraFoto: Kartini Bohang
Hasil Foto Samsung Galaxy S24 Ultra

Portrait Mode

Hasil Foto Samsung Galaxy S24 UltraFoto: Kartini Bohang
Hasil Foto Samsung Galaxy S24 Ultra
Hasil Foto Samsung Galaxy S24 UltraFoto: Kartini Bohang
Hasil Foto Samsung Galaxy S24 Ultra

Selfie

Hasil Foto Samsung Galaxy S24 UltraFoto: Kartini Bohang
Hasil Foto Samsung Galaxy S24 Ultra

Hasil video yang dihasilkan juga stabil layaknya kamera profesional, dengan input audio yang renyah. Efek slow-motion yang tersedia di Galaxy S24 Ultra mampu memberikan kesan dramatis, sama seperti yang tersedia di seri sebelumnya.

Untuk menyesuaikan hasil foto sesuai keinginan pengguna, Galaxy AI juga hadir di aplikasi pengeditan Galaxy S24 Ultra. Pengguna bisa menghilangkan hingga 5 objek dalam satu foto dengan melingkarinya menggunakan jari, atau lebih mudah pakai S Pen.

Pengguna juga bisa bereksperimen dengan memperbesar suatu objek tertentu di dalam foto, hanya dengan melingkarinya atau menunjuknya menggunakan jari atau S Pen.

Pemrosesan AI ketika memodifikasi foto membutuhkan waktu cukup lama, sekitar 30 detik sampai 1 menit. Hasil modifikasi foto akan dibubuhkan ikon AI dari Samsung, agar tak disalahgunakan untuk menyebarkan disinformasi.

Foto Asli

Hasil Edit Galaxyy AIFoto: Kartini Bohang
Hasil Edit Galaxy AI

Hasil Editan AI (Hapus Objek)

Hasil Edit Galaxyy AIFoto: Kartini Bohang
Hasil Edit Galaxyy AI

Samsung Galaxy S24 Ultra ditenagai chipset Snapdragon 8 Gen 3 terbaru dengan embel-embel 'for Galaxy'. Samsung mengklaim chip tersebut mampu menyokong aktivitas AI yang lebih efisien daya.

Tak asal klaim, ketahanan baterai Galaxy S24 Ultra memang pantas diacungi jempol. Pada penggunaan standar seperti chatting, scrolling media sosial, browsing, mendengarkan lagu, hingga menontong film, baterai bisa tahan hingga 4 hari dalam satu kali pengisian daya.

Kapasitas baterai 5.000 mAh yang terbilang standar ternyata benar-benar efisien berkat kinerja Snapdragon 8 Gen 3 for Galaxy.

Untuk pemakaian yang lebih intens seperti bermain game 'Brawl Star', mengedit dan merekam video berdurasi sekitar 30 menit, serta memanfaatkan fitur 'Transcript Assist' dalam waktu lama, baterai memang cenderung lebih cepat habis.

Berdasarkan pengalaman CNBC Indonesia, aktivitas yang berat dan intens di Galaxy S24 Ultra membuat ponsel ini perlu di-charge ulang setelah 2 hari. Tetap saja, ketahanan baterainya jauh di atas rata-rata ponsel lain.

Samsung Galaxy S24 Ultra juga dibenamkan sistem vapor chamber yang lebih besar 1,9 kali, sehingga bisa mengantur suhu perangkat ketika bermain game dalam durasi lama.

Namun, ternyata temperatur HP lebih gampang meningkat ketika menjalankan fitur AI seperti 'Transcript Assist'. Baterainya pun langsung berkurang 4% ketika digunakan memroses file audio berdurasi 27 menit dengan fitur AI tersebut.

Untuk mengisi daya, dibutuhkan waktu sekitar 50 menit hingga 1 jam hingga baterai terisi penuh dalam keadaan mati total.

CNBC Indoensia juga menjalankan pengujian benchmark Galaxy S24 Ultra melalui AnTuTu, hasilnya, ponsel termahal di seri Galaxy S24 ini menghimpun skor 1.794.781.

Samsung Galaxy S24 UltraFoto: Kartini Bohang
Samsung Galaxy S24 Ultra

Spesifikasi Samsung Galaxy S24 Ultra

Galaxy S24 Ultra
Layar6,8 inci (QHD , Dynamic AMOLED 2X Display, Super Smooth 120Hz refresh rate (1-120Hz), Vision booster)
Dimensi & Berat79 X 162,3 X 8,6 mm; 233 g (mmWave) / 232 g (Sub6)
Kamera12MP Ultra-Wide Camera
● F2.2, FOV 120˚

200 MP Wide Camera
● OIS F1.7, FOV 85˚

50MP Telephoto Camera
● 5x Optical Zoom, OIS F3.4, FOV 22˚

10MP Telephoto Camera
● 3x Optical Zoom, OIS F2.4, FOV 36˚

12MP Front Camera
● F2.2, FOV 80˚
RAM & Penyimpanan12GB 1TB
12 512GB
12 256GB
Baterai5.000 mAh
Pengisian DayaMengisi daya hingga 65% dalam waktu sekitar 30 menit menggunakan Adaptor 45W dan kabel 5A USB-C
Sistem OperasiAndroid 14
One UI 6.1
Jaringan dan Konektivitas5G, LTE, Wi-Fi 7, Wi-Fi Direct Bluetooth® v 5.3
Ketahanan AirIP68

(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Spesifikasi Samsung Galaxy S24 Ultra Resmi, Cek Fitur AI Terbaru!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular