Airlangga Bocorin Titah Jokowi Soal AI, Seperti Apa?
Jakarta, CNBC Indonesia - Keberadaan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) mulai berkembang dengan pesat dan menjangkau berbagai lapisan masyarakat dalam kegiatan sehari-hari. Hal ini pun telah menjadi sorotan pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"(Pemerintah) juga memberikan perhatian khusus AI agar diperhatikan dan dimanfaatkan dengan bertanggungjawab," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pada Oktober lalu.
Airlangga menyampaikan pesan dari Presiden RI Joko Widodo agar tidak perlu takut dengan keberadaan AI. Meskipun belum ada regulasi khusus untuk mengatur AI namun perlu mengedepankan hal-hal penting agar AI dapat dimanfaatkan dengan baik.
"Presiden mengatakan nggak perlu takut dengan AI," katanya.
Airlangga mengaku, keberadaan AI saat ini juga menjadi perhatian penting oleh beberapa negara. Pengaturan AI sangat diperlukan agar tidak bertabrakan dengan kepentingan negara, kepentingan publik, dan juga kepentingan pribadi.
"AI tidak boleh bertentangan dengan nasional interest, AI tidak boleh bertentangan dengan privat interest atau individual interest," ungkapnya.
Airlangga menegaskan, kehadiran AI harus sesuai dengan persaingan yang sehat. Negara ASEAN pun sudah menyiapkan Digital Economy Framework Agreement (DEFA) di bawah kepemimpinan Indonesia. Untuk mengisi DEFA ini, target digitalisasi ekonomi dari sektor manufaktur ke hilirnya mengintegrasikan manufaktur dan service.
"Ekosistem digital menuntut sinergi dan kolaborasi yang sesuai dengan pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat merasakan percepatan infrastruktur digital," pungkasnya.
(fsd/fsd)