Zoom PHK 150 Orang, Alasannya Tekanan Investor
Jakarta, CNBC Indonesia - Zoom melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) atas 150 orang pegawainya. Alasannya, adalah tekanan dari investor untuk meningkatkan efisiensi.
CNBC International melaporkan bahwa jumlah karyawan Zoom yang kena PHK setara dengan 2 persen dari total pegawainya di seluruh dunia.
"Kami secara rutin mengevaluasi tim kami untuk memastikan sejalan dengan strategi kami. Sebagai bagian dari upaya ini, kami menyesuaikan posisi untuk meningkatkan kapabilitas dan akan terus merekrut pegawai di area penting pada masa depan," kata juru bicara Zoom kepada CNBC International, Jumat (2/2/2024).
Zoom menyatakan PHK tidak berdampak ke seluruh perusahaan dan akan terus menambah jumlah pegawai di bidang kecerdasan buatan (AI), sales, dan operasional selama 2024.
Sejak awal tahun hingga Kamis (1/1/2024), lebih dari 100 perusahaan telah melakukan PHK yang berdampak ke 30.000 pegawai. Jumlah pegawai PHK pada Maret adalah yang paling banyak sejak Maret 2023.
Microsoft mem-PHK 1.900 orang di divisi game, Google meneruskan efisiensi dengan PHK ratusan pegawai, sedangkan kebijakan PHK Amazon berdampak ke divisi Prime Video dan Twitch.
Perusahaan cloud, Okta, juga mengumumkan PHK pada Kamis waktu setempat. Okta mem-PHK 7 persen pegawainya atau sekitar 400 orang.
Bisnis Zoom meroket selama pandemi Covid-19 seiring peralihan ke cara kerja jarak jauh (remote). Platform konferensi video Zoom juga digunakan untuk berkomunikasi antar-kerabat dan teman saat pembatasan kontak fisik. Namun, Zoom perlahan ditinggal sejalan dengan kembalinya aktivitas perkantoran.
Zoom telah melakukan PHK lebih massif pada 2023. Sebanyak 1.300 karyawan atau 15 persen dari tenaga kerja dirumahkan.
(dem/dem)