CEO Investree Mengundurkan Diri Saat Kredit Macet Tinggi

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
30 January 2024 16:05
Investree
Foto: Investree

Jakarta, CNBC Indonesia - CEO Investree Adrian Gunadi mengundurkan diri dari jabatannya saat ini. Keputusan tersebut diketahui melalui salinan surat pengunduran diri Adrian yang diperoleh DealStreetAsia, dikutip Selasa (30/1/2024).

Dalam suratnya, ia menegaskan keputusan resign itu tidak dapat dibatalkan. Adrian juga dikabarkan tidak menuntut apapun dari perusahaan fintech P2P lending tersebut.

Adrian yang juga salah satu pendiri Investree mundur di tengah tingginya angka kredit macet perusahaan.

Dikabarkan sebelumnya, kredit macet perusahaan penyedia pinjol Peer to Peer (P2P) lending itu tercatat naik signifikan.

Mengutip data yang tertera di situs resmi perusahaan, TWP90 yang mengukur tingkat wanprestasi 90 hari sejak tanggal jatuh tempo Investree semakin membengkak atau telah mencapai 12,58%.

Artinya ada 12,58% dana yang disalurkan gagal dibayarkan oleh nasabah 90 hari setelah jatuh tempo. Sebagai catatan, per tanggal 2 Januari 2024 total pinjaman outstanding Investree mencapai Rp 444,69 miliar.

Angka TWP ini melonjak dari awal Desember lalu. Menurut catatan CNBC Indonesia, TWP90 Investree awal Desember lalu tercatat 3,29%. Artinya dalam sebulan angka kredit macet Investree naik nyaris 3 kali lipat.

Rumor Tutup Operasi

Belakangan tersebar isu soal wacana penutupan operasional perusahaan penyedia pinjol.

Viral di Twitter, akun dengan username @sicupuh menyebarkan tangkapan layar atas informasi yang tersebar di website komunitas start up murzfeed.com. Ia mempertanyakan informasi yang tertulis di situs tersebut.

"Perusahaan ditutup karena pendiri diduga melakukan beberapa penipuan. Juga, mereka menunda gaji karyawan sampai tidak ada yang tahu kapan. Pada dasarnya, mereka menyuruh kita untuk berkemas dan pergi, dan untuk pemberi pinjaman? Mereka seharusnya tidak berharap banyak," sebagaimana tertulis di unggahan tersebut.

Menilik lebih jauh, ada pula unggahan oleh Murzfeed's Official Chat Bot dalam situs yang sama. Kali ini pesannya singkat.

"Lender harus bersiap, Perusahaan (Investree) akan tutup," ujarnya.

Saat itu, Direktur Investree Group, Adrian Gunadi menampik isu penutupan operasional perusahaannya tersebut. Ia menyatakan, Investree Indonesia tetap berjalan seperti biasa.

"Negatif, berita itu tidak benar. Tidak ada rencana tutup operasional," tegas Adrian saat dikonfirmasi CNBC Indonesia.

Lender Teriak Gagal Bayar

Isu gagal bayar Investree telah beberapa kali viral di media sosial. Terakhir, salah satu influencer membeberkan cerita dirinya saat menjadi korban perusahaan pinjol ini.

Salah satu influencer saham dan kripto Andy Senjaya mengatakan, pihaknya terancam rugi ratusan juta setelah menaruh dananya untuk diputar menjadi pinjaman di Investree.

"Ada 9 pinjaman yang belum balik. Telat bayar sampai satu setengah tahun, tidak ada kabar sama sekali. Setiap update cuma bilang lagi ditagih, tapi tidak pernah ada kejelasan," ujar Andy melalui akun instagram @andysenjaya.

Andy pun menagih klaim asuransi yang sebelumnya dijanjikan oleh pihak pinjol tersebut. Namun, ia hanya mendapat jawaban singkat bahwa permintaannya sedang diproses dan harus sabar menunggu.

Setelah unggahannya viral, banyak netizen lain yang mengadu kepada Andy bahwa mereka juga dibebankan potensi gagal bayar investasinya di Investree.

"Mulai Investree tahun 2021, total 160 juta. Return Rp20 jutaan. Yang nyangkut Rp78 juta," jelas salah satu netizen tersebut.

"Nyangkut di Investree delapan pendanaan, dua tahun lebih ga ada kejelasan asuransi gak cair," ungkap Netizen lain.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Geger Jeratan Utang Pinjol, Cek Skor Kreditmu di SLIK OJK

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular