
Startup Dulu Ngebut Tapi Boncos, Investor Cerita Kondisi Kini

Jakarta, CNBC Indonesia - Periode tech winter yang terjadi tahun lalu mungkin akan mengubah kebanyakan startup. Dari yang hanya mengejar pertumbuhan, sekarang harus berubah menjadi perusahaan yang sehat.
CIO Mandiri Capital Indonesia, Dennis Pratistha menjelaskan sebelumnya startup hanya berfokus pada growing tanpa mementingkan kesehatan. Dia mencontohkan dengan beberapa program seperti cashback.
"Growth-nya kenceng, tapi dari setiap transaksi kita boncos. Makin laku makin kita habis duit," kata Dennis ditemui di Jakarta, Rabu (17/1/2024).
Namun sekarang yang penting adalah pertumbuhan yang sehat. Penjualan dilakukan sama seperti harga jual atau lebih mahal.
Dengan langkah tersebut, diharapkan bisa membuat startup menjadi lebih untung. "Ada marginnya, itu kan sehat," ungkapnya.
Saat ditanya apakah startup akan berhenti melakukan bakar uang, Dennis mengatakan praktik itu masih ada, tapi para startup akan melakukan dengan tujuan yang benar.
"Bukan enggak ada, tapi ada untuk tujuan yang benar. Dulu sekadar expand. Tapi belum tentu profit. Sekarang buka daerah, awal bakar duit tapi lambat laun bisa profit it's okey. Tujuannya untuk jadi health companies," jelas Dennis.
Dennis mengungkapkan pihaknya masih agresif berinvestasi tahun lalu. Dari dulu juga memang sudah lebih selektif memberikan dana ke perusahaan yang sehat.
"Tahun lalu kita masih agresif. Tapi memang dari dulu selektif. fokus ke perusahaan yang menuju ke perusahaan sehat," kata Dennis.
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Investor Hemat, Bos Startup Harus Rela Pakai Duit Sendiri
