Tsunami PHK! Amazon & Google Kompak Kurangi Ratusan Karyawan
Jakarta, CNBC Indonesia - Raksasa teknologi makin kencang dilanda badai PHK. Jelang akhir pekan ini, Google dan Amazon sama-sama mengumumkan pemangkasan karyawan.
Laporan Reuters, Kamis (11/1/2024) menyebutkan Amazon akan memangkas ratusan karyawan di divisi streaming, yakni Prime Video.
Dalam catatan internal, Amazon mengatakan masih melanjutkan efisiensi ke 2024, setelah PHK massal selama 2 tahun terakhir.
Karyawan Prime Video dan MGM Studios di Amerika Serikat (AS) yang terdampak akan diinformasikan pada Rabu (10/1) kemarin. Sementara itu, karyawan terdampak di negara-negara lain akan diberi tahu pada akhir pekan ini.
Raksasa ritel tersebut memangkas lebih dari 27.000 karyawan pada tahun lalu. Gelombang PHK massal di sektor teknologi mencuat usai industri melakukan perekrutan besar-besaran selama pandemi.
"Kami telah mengidentifikasi kesempatan untuk mengurangi dan menyetop investasi di beberapa area, sembari meningkatkan investasi ke konten dan inisiatif produk yang memberikan dampak paling besar," kata SVP Prime Video dan MGM Studios, Mike Hopkins, dalam keterangan internal yang dilihat Reuters.
Google PHK
Sejalan dengan Amazon, Google juga melakukan PHK yang berdampak pada ratusan karyawan di divisi Google Assistant, Devices, dan Services, pada pekan ini.
Seiring dengan PHK ratusan pegawai, pendiri Fitbit yaitu James Park dan Eric Friedman juga hengkang dari Google. Fitbit adalah produsen perangkat jam pintar yang telah diakusisi Google.
Langkah Google melakukan PHK atas ratusan orang adalah kelanjutan dari perubahan struktur organisasi yang telah berlangsung sejak pertengahan 2023. PHK besar-besaran di Waze juga termasuk dalam program ini.
"Sejak pertengahan 2023, beberapa tim kami menjalankan beberapa perubahan agar lebih efisien dan bisa bekerja lebih baik, dan menyesuaikan sumber daya mereka dengan produk prioritas utama. Beberapa tim masih terus melakukan perubahan organisasi ini, termasuk dihapusnya beberapa posisi secara global," kata juru bicara Google kepada Reuters, dikutip pada Kamis (11/1/2024).
Per September 2023, Alphabet yaitu induk usaha Google, memiliki 182.381 pegawai di seluruh dunia.
Perubahan arah di bisnis Google disebut terkait dengan tren pengembangan teknologi AI atau kecerdasan buatan. Hampir semua perusahaan teknologi raksasa dari seluruh dunia berlomba menerjemahkan teknologi AI generatif ke sebuah produk baru yang menguntungkan.
Pada Oktober lalu, Google mengungkapkan rencana menambahkan fitur AI generatif dari chatbot Bard ke asisten virtual Google. Tujuannya agar asisten virtual di HP dengan sistem operasi Google memiliki kemampuan serupa dengan platform AI seperti ChatGPT.
(fab/fab)