Begini Taktik China Bobol Blokir Chip Joe Biden

Redaksi, CNBC Indonesia
14 December 2023 17:30
U.S. President Joe Biden, right, departs with Chinese President Xi Jinping for a meeting on the sidelines of the G20 summit meeting, Monday, Nov. 14, 2022, in Bali, Indonesia. (AP Photo/Alex Brandon)
Foto: AP/Alex Brandon

Jakarta, CNBC Indonesia - Produsen chip China yang sebagian dimiliki oleh perusahaan yang masuk daftar hitam Amerika Serikat (AS) diam-diam masih bisa membeli teknologi software dari AS. Bahkan, menurut laporan, produsen chip tersebut dibekingi industri AS.

Hal ini tentu saja melanggar aturan yang ditetapkan pemerintahan Joe Biden untuk memblokir dukungan AS ke industri chip China.

Perusahaan chip China yang dimaksud adalah Brite Semiconductor. Perusahaan tersebut melayani perancangan chip untuk enam penyuplai militer China.

Reuters mendapatkan temuan ini dari pernyataan perusahaan, dokumen regulator, perjanjian tender, serta artikel dari tim peneliti di People's Liberation Army (PLA).

Pemegang saham terbesar kedua di Brite Semiconductor adalah SMIC. Sebagai informasi, SMIC masuk daftar hitam perusahaan yang diblokir penuh oleh AS. SMIC juga merupakan pemasok chip untuk Huawei.

Meski demikian, Brite dilaporkan menerima pendanaan dari firma modal ventura AS yang dibekingi Wells Fargo san sebuah universitas Kristen.

Dengan begitu, Brite bisa terus mengakses teknologi sensitif dari AS, tepatnya melalui dua perusahaan software asal California. Masing-masing adalah Synopsys dan Cadence Design, dikutip Kamis (14/12/2023).

Menurut laporan Reuters, hubungan antara brite dan firma asal AS benar-benar melanggar regulasi pemerintahan Joe Biden.

Sepanjang tahun ini, otoritas AS telah berupaya untuk melepas akses China ke teknologinya. Pada Oktober lalu, ditetapkan pembatasan ekspor chip dan alat pembuat chip AS ke China.

Pada Agustus sebelumnya, AS juga melarang beberapa investasi baru ke industri chip China. Bahkan, AS menambah daftar panjang perusahaan China yang diblokir.

Brite tak merespons permintaan konfirmasi. Kementerian Perdagangan dan Gedung Putih juga menolak berkomentar.

Kedutaan China di Washington menolak berkomentar soal Brite. Namun, kedutaan mengatakan pembatasan ekspor yang dilakukan AS merupakan bentuk diskriminasi ekonomi di sektor teknologi.

Temuan baru ini seakan menegaskan China memiliki berbagai taktik dan strategi untuk mengelabui blokir AS. Seketat apapun pemerintahan Joe Biden berusahay menyetop, transaksi teknologi dari AS ke China terus saja mengalir.


(fab/fab)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article China Mendadak Bikin Lab Bawah Tanah, AS Kudu Waswas

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular