Bumi Hujan Amaterasu, Peneliti Bingung Dari Mana Asalnya

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
30 November 2023 08:25
This image made available by NASA shows infrared data from the Spitzer Space Telescope and Wide-field Infrared Survey Explorer (WISE) in an area known as the W3 and W5 star-forming regions within the Milky Way Galaxy. The stringy, seaweed-like filaments are the blown out remnants of a star that exploded in a supernova. The billowy clouds seen in pink are sites of massive star formation. Clusters of massive stars can be seen lighting up the clouds, and a bubble carved out from massive stars is seen near the bottom. (NASA/JPL-Caltech/University of Wisconsin via AP)
Foto: Data inframerah dari Spitzer Space Telescope dan Wide-field Infrared Survey Explorer (WISE) di daerah yang dikenal sebagai daerah pembentuk bintang W3 dan W5 di dalam Galaksi Bima Sakti. (NASA/JPL-Caltech/University of Wisconsin via AP)

Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah energi besar dari luar angkasa terdeteksi menghujani Bumi. Partikel bernama Amaterasu merupakan salah satu sinar kosmis dengan energi tinggi yang pernah terdeteksi.

Namun kejadian tersebut membuat bingung banyak peneliti. Pasalnya Amaterasu datang dari ruang kosong Local Void yang berbatasan langsung dengan galaksi Bima Sakti.

"Menelusuri lintasannya hingga ke sumbernya dan tidak ada energi yang cukup tinggi untuk menghasilkannya. Itu misterinya, apa yang sebenarnya terjadi?" kata salah satu penulis dari Universitas Utah, John Matthews, dikutip dari The Guardian, Kamis (30/11/2023).

Soal lintasan dari tempat yang kosong, para peneliti berpendapat kemungkinan menunjukkan defleksi magnet yang jauh lebih besar, sumber tak dikenal di Local Void, atau pemahaman yang tidak lengkap mengenai fisika partikel berenergi tinggi.

Partikel Amaterasu sendiri memiliki energi lebih dari 240 exa-electron vold (Eev). Totalnya lebih banyak dibandingkan partikel terkuat yang pernah dibuat di Large Hadron Collider.

Energi itu, The Guardian mencatat sama seperti energi bola golf yang melaju dengan kecepatan 95 mph. Amaterasu berada di urutan kedua setelah partikel Oh-My-God dengan kekuatan mencapai 320 Eev.

Matthews bahkan mengatakan tidak ada yang bisa mengalahkan energi dari partikel itu. "Anda perlu energi dalam jumlah besar, medan magnet sangat tinggi agar bisa membatasi partikel saat dipercepat," ucapnya.

Tingginya energi partikel ini bahkan sempat membuat profesor Osaka Metropolitan University di Jepang, Toshihiro Fujii berpikir ada kesalahan. Karena belum pernah menemukan energi sebesar itu.

"Saat pertama kali menemukan sinar kosmik berenergi sangat tinggi, saya pikir pasti ada kesalahan. Karena menunjukkan tingkat energi yang belum pernah terjadi sebelumnya selama tiga dekade," ucapnya.



[Gambas:Video CNBC]
Next Article Fisikawan Temukan 'Partikel Tuhan' Bisa Hancurkan Bumi!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular