Planet Mars Hilang, NASA Ungkap Fakta Sebenarnya
Jakarta, CNBC Indonesia - Planet Mars tidak bisa terlihat selama berminggu-minggu. Ternyata ini karena orbit planet tersebut membawanya berada melawan sisi Matahari.
Fenomena itu disebut sebagai konjungsi Matahari. Mars terpisah dari pusat tata surya kurang dari 1 derajat dan berada di konstelasi Libra, dikutip dari Space, Kamis (30/11/2023).
Ini membuat Mars seakan lenyap. Planet tetangga Bumi itu tidak bisa diamati karena terhalang dengan cahaya Matahari.
Konjungsi Matahari sebenarnya bukanlah fenomena langka. Baik Bumi maupun Mars akan mengalaminya setiap dua tahun sekali dan akan berada dalam jarak terjauh dari kondisi normal.
Dalam jarak normalnya, Bumi dan Mars berada sejauh 225 juta kilometer. Sementara saat konjungsi Matahari, jaraknya mencapai 378 juta kilometer.
Sementara itu, NASA diketahui telah mengoperasikan robot penjelajah bernama Curios dan Perseverance selama 20 tahun terakhir di Mars. Lembaga itu juga menerbangkan helikopter Ingenuity dan pesawat ruang angkasa lain yang mengorbit di sekitar planet.
Namun selama konjungsi Matahari, pengendali misi Bumi kehilangan kontak dengan robot di Mars. Penjelajahan berhenti, helikopter dilarang terbang, dan pesawat tidak bisa mengirimkan data ke Bumi dalam periode tersebut.
Hal tersebut dilakukan agar mencegah masuknya perintah parsial yang dapat mengganggu operasional robot maupun pesawat antariksa di Mars. NASA menjelaskan periode penghentian misi berlangsung dua minggu dari 11-25 November 2023 lalu.
"Misi ini dihentikan karena gas panas terionisasi yang dikeluarkan dari korona matahari berpotensi merusak sinyal radio yang dikirim dari Bumi ke pesawat ruang angkasa NASA di Mars, sehingga menyebabkan perilaku yang tidak terduga," dijelaskan lebih lanjut.
NASA juga menambahkan timnya telah melakukan persiapan selama berbulan-bulan. Yakni untuk menyiapkan daftar yang harus dilakukan ke semua pesawat luar angkasa di Mars.
(npb/npb)