Elon Musk Ketemu Presiden Israel Usai Ditinggal Apple-Disney

Redaksi, CNBC Indonesia
27 November 2023 13:45
FILE - Elon Musk, Tesla CEO, attends the opening of the Tesla factory Berlin Brandenburg in Gruenheide, Germany, March 22, 2022. Musk, who is now Twitter's largest shareholder and newly appointed board member, may have thoughts on a long-standing request from users: Should there be an edit button? On Monday evening, Musk launched a Twitter poll about whether they want an edit button. More than 3 million people have voted as of Tuesday, April 5, 2022. The poll closes Tuesday evening Eastern time. (Patrick Pleul/Pool via AP)
Foto: AP/Patrick Pleul

Jakarta, CNBC Indonesia - Elon Musk akan bertemu Presiden Israel Isaac Herzog dan perwakilan keluarga yang menjadi sandera di Gaza, menurutp laporan Times, Senin (27/11/2023).

Miliarder pemilik X (dulunya Twitter) tersebut agaknya ingin meredakan isu soal tuduhan rasisme dan anti-Yahudi yang dialamatkan padanya. Sebab, tuduhan itu telah menghancurkan kredibilitas X sampai ditinggal oleh para pengiklan.

Musk telah dijadwalkan untuk bertemu dengan perwakilan keluarga dan Herzog dalam diskusi tertutup terkait ujaran anti-Yahudi di platformnya, menurut juru bicara kepresidenan dalam keterangan resminya.

Musk membantah disebut rasis dan menjelaskan sudut pandangnya dalam mempromosikan tweet bernada anti-Yahudi. Akibat tweet tersebut, Gedung Putih dan para aktivits menyerangnya tanpa henti.

Kondisi diperparah setelah lembaga pengawas media, Media Matters, merilis laporan yang menunjukkan X memasang iklan dari brand terkenal pada tweet viral yang menyebarluaskan informasi sesat terkait perang Israel dengan kelompok Hamas Palestina di Gaza.

Beberapa brand seperti IBM, Apple, Diseny, dan Amazon memutuskan menarik pengeluaran iklannya dari X.

Belum jelas apa isu lain yang akan dibawa Musk dalam pertemuannya dengan presiden Israel dan perwakilan keluarga sandera. Saat ini, perang Gaza masih berlanjut, meski Israel telah sepakat melakukan gencatan senjata selama 4 hari.

Perang yang pecah sejak 7 Oktober tersebut telah menewaskan 1.200 warga sipil Israel. Sementara itu, lebih dari 15.000 warga Palestina terbunuh dalam bombardir tanpa henti yang dilayangkan Israel.

Komentar anti-Yahudi Musk merujuk pada sebuah tweet dari netizen yang menyebut orang Yahudi telah menyebar kebencian melawan orang kulit putih. Musk menanggapinya dengan komentar "ini adalah kebenaran".

Komentar itu berbuntut panjang. The New York Times menuliskan laporan soal potensi pendapatan X yang lenyap, berdasarkan dokumen penjualan internal. Laporan itu mengungkapkan X dapat kehilangan pendapatan iklannya sebanyak US$75 juta (Rp 1,1 triliun) per akhir tahun 2023, dikutip dari Mashable.


(fab/fab)
Saksikan video di bawah ini:

Video: Kasus Korupsi Tanihub, Eks CEO & Bos Investor Startup Ditahan

Next Article Hamas-Israel Panas, Bos TikTok-Facebook-Twitter Kena Getahnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular